Kamis, 31 Mei 2012

Cemburu,apa itu cemburu..?


Kecemburuan yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai ghoirah
dan dalam bahasa Inggris disebut jealousy merupakan gejala fitrah,
wajar dan alamiah dari seseorang sebagai rasa cinta,sayang dan saling memiliki,
melindungi (proteksi) dan peduli.
Namun pada kenyataan keseharian rasa,cemburu tidak jarang mendapatkan stigma dan konotasi yang selalu negatif sebagai bentuk ekspresi dan refleksi yang tidak pada tempatnya,norak,egois,curiga dan sebagainya. Memang pada umumnya,akan terasa menyesakkan dan hidup dalam kesengsaraan dan penderitaan bila seorang wanita selalu dibayangi perasaan cemburu.
Seorang wanita bijak pernah berkata,
“Aku pernah mendapati seorang teman yang begitu menderita,
banyak mengeluh,pencemburu,karena suaminya sering bepergian.
Ia juga merasa cemburu ketika suaminya membuat janji dengan rekan kerja,
sedang menelpon atau sedang menulis surat atau bahkan ketika sedang termangu dan tersenyum malu.
Ia merasa yakin bahwa dalam pikiran suaminya pada saat itu terdapat wanita lain.”

Kondisi pikiran dan kejiwaan seperti ini timbul dari berbagai faktor,baik internal maupun eksternal.
Secara internal mungkin karena ia tidak mampu mengendalikan kecemburuan dan potensi kewaspadaannya dengan bijaksana sehingga kehilangan kepercayaan pada suaminya dengan merugikan dirinya sendiri berdasarkan sesuatu indikasi sumir yang belum jelas masalahnya.
Adapun secara eksternal memang tidak menutup kemungkinan ada banyak indikasi yang mengarah kepada kelayakan suami untuk dicemburui,
dicurigai ataupun diwaspadai seperti penampilan genit,mata keranjang maupun ‘gatelan’.

Belakangan ini semakin banyak kaum ibu baik kalangan umum
maupun kalangan aktivis atau istri aktivis dakwah (ummahat)
yang sedang dihinggapai rasa was-was dan ada sebagian yang semakin panas dibakar api cemburu pada sang suami gara-gara banyak kalangan bapak-bapak aktivis (abi-abi) yang getol melontarkan isu ta’addud yang sebenarnya bukan sekadar bahan pembicaraan,
namun secara riil telah menjadi semacam teror,monster maupun momok bagi kaum ibu,
meskipun hal itu di pikiran para suami mungkin sekadar intermezzo,canda,iseng,
cerita lepas tetapi memang tidak dipungkiri ada sebagian mereka yang sengaja menggencarkan isu tersebut sebagai upaya sistemik bagi semacam ‘pemanasan’,mukadimah,‘conditioning’ (pengkondisian)
ataupun apalah namanya yang penting istri mereka terbiasa mendengar wacana ataupun fenomena itu dengan harapan lama-lama kebal dan biasa sehingga bila tiba saatnya terjadi kenyataan dialami suami mereka tidak kaget ataupun protes lagi, hanya sekadar memaklumi saja.

Keresahan dan kecemburuan kalangan ummahat tersebut tidak jarang juga dipicu
dan ‘dikomporin’ oleh cerita yang bersumber dari suami mereka,berita media massa ataupun kabar burung, gosip dan rumpian para ummahat bahwa suami si anu nikah lagi,
si aktivis anu sedang dalam proses ta’addud.
Api kecemburuan tersebut semakin berkobar dan kewaspadaan ditingkatkan menjadi waspada satu atau situasi stadium gawat darurat karena semakin hari semakin bertambah panjang deretan koleksi nama-nama keluarga yang memekar menjadi berbilang.
Alasan mereka sih sah-sah saja kan diperbolehkan syariah terlepas dari tepat tidaknya untuk kondisi mereka. ‘Nikah lagi,siapa takut’ demikian seloroh sementara ikhwan dan dibalas sang istri sambil tersungut; “yaudah sana…! siapa takut..!!! Satu aja nggak keurus dengan adil!”
Dan saya sedang tidak ingin membahas masalah ta’addud yang kontroversial ini,
melainkan saya ingin mengkaji fenomena lain seputar cinta dan pernikahan yakni kecemburuan atau rasa cemburu.
Meskipun demikian, rasa cemburu sebenarnya tidak hanya dihinggapi kaum wanita saja melainkan juga kaum pria.
Kalau ada sebutan istri pencemburu yang sering mengganggu keleluasaan ruang gerak suami,
juga ada istilah suami cemburuan yang jealous melihat kemajuan istri yang positif ataupun terhadap perangainya yang di matanya selalu mencurigakan.
Semuanya itu yang ideal memang seharusnya ditepis dengan cara mencegah rasa cemburu untuk berubah menjadi duri dalam daging,pasir dalam pikiran bayangan hitam yang menyelimuti perasaan maupun dengan cara klarifikasi (tabayyun), koreksi (tanashuh), maupun introspeksi (muhasabah) secara lapang dada,
kepala dingin dan pikiran jernih sebelum segalanya terjadi.
Sebab, jika tidak maka keadaan rumah tangga akan menjadi semakin genting,kritis,parah dan susah mengobatinya yang berakibat pada kesengsaraan.
Bukankah Allah telah berpesan dalam firman-Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,yang keras,
yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim:6)

Dalam hal manajemen kecemburuan ini agar tidak menyengsarakan semuanya,
Imam Ibnul Qayyim dalam Raudhatul Muhibbin (hal.241-242)
menganjurkan para wanita muslimah untuk meniru karakteristik bidadari surga yang berhati suci
sebagaimana disebutkan Allah dalam firman-Nya:
“dan untuk mereka di dalamnya terdapat isteri-isteri yang suci.” (QS. Al Baqarah:25).
Yaitu dengan membangun kejiwaan yang bersih dari perasaan cemburu yang tidak pada tempatnya,
sikap kepribadian yang menyakiti hati suami,
dan menjauhkan dari benak mereka untuk memikirkan pria lain selain suami mereka.

Namun begitu,sebenarnya tidak semua cemburu itu membawa kesengsaraan dan tidak terpuji.
Sebab rasa cemburu merupakan suatu potensi kejiwaan yang bila dipakai dan dikelola pada tempatnya secara wajar justru akan menjadi kontrol positif dan bukan menjadi sikap negatif yang kontra produktif. Imam Al Munawi dalam kitab Al-Faidh justru menyatakan bahwa wanita yang paling mulia dan yang paling luhur cita-citanya adalah mereka yang paling pencemburu pada tempatnya.
Maka sifat seorang beriman yang cemburu (ghoyyur) pada tempatnya adalah sesuai dengan sifat yang dimiliki oleh Rabbnya. Siapa yang mempunyai sifat menyerupai sifat-sifat Allah,
maka sifat tersebut berada dalam perlindungan-Nya dan mendekatkan diri seorang hamba kepada rahmat-Nya.
Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu memiliki sifat cemburu dan orang-orang beriman juga memilikinya.
Adapun rasa cemburu Allah ialah ketika melihat seorang hamba yang mengaku dirinya beriman kepada-Nya melakukan sesuatu yang diharamkan-Nya.” (HR. Bukhari dan Nasa’i).

Kehilangan rasa cemburu dan tumbuhnya sikap ketidakpedulian pada pasangan hidup dan keluarga baik para istri maupun suami dengan membiarkan penampilan,
perilaku dan aktivitas keluarga mereka tanpa kontrol (muraqabah) dengan dalih saling percaya meskipun realitas di depan mata mengundang fitnah dan membawa indikasi negatif akan membuka peluang bagi penodaan kehormatan dan citra keluarga sangat dibenci dalam Islam
yang mana Nabi melaknat perangai dayyuts yakni kehilangan rasa cemburu pada keluarga agar tidak jatuh kepada kemaksiatan.
Beliau juga bersabda: “Orang-orang mukmin itu pencemburu dan Allah lebih pencemburu.” (HR. Muslim). Cemburu dalam arti yang positif di sini harus didasari cinta (mahabbah) karena Allah,
bukan karena emosi hawa nafsu dan egoisme agar keluarga terselamatkan dari api neraka.
Saad bin ‘Ubadah berkata:
“Dengan cinta itu pula sebuah kebahagiaan hidup seseorang akan terasa semakin sempurna (abadi).”

Abu Faraj menjelaskan dalam An-Nira bahwa menurut Mu’awiyah terdapat tiga macam kemuliaan,
yaitu sifat pemaaf,mampu menahan lapar dan tidak berlebihan dalam memiliki rasa cemburu (yang tidak pada tempatnya).
karena berlebihan itu merupakan hal melampaui batas dan merupakan suatu kezhaliman terhadap pasangannya.

Cemburu demi kebenaran dan ketaatan merupakan dasar perjuangan amar ma’ruf nahi munkar.
Untuk itu, apabila tidak terdapat kecemburuan dalam hati seorang yang beriman, maka sudah dapat dipastikan tidak ada dorongan untuk berjuang dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar padanya yang dimulai dari diri dan keluarganya. (QS.AT-Tahrim:6)
Oleh karena itu,Allah menciptakan sebagian dari tanda kecintaan-Nya untuk berjuang
sebagaimana firman-Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya,
maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mukmin,
yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir,
yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.
Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siap yang dikehendaki-Nya,
dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Maidah:54)

Kecemburuan yang pada tempatnya akan bernilai ibadah dan dicintai Allah yakni cemburu terhadap sesuatu pelanggaran nilai syariah secara pasti dan jelas.
Namun kebalikannya,kecemburuan akan bernilai maksiat dan dibenci Allah yang justru akan merenggangkan tali cinta kasih suami-istri, mengganggu ketenteraman keluarga dan menyengsarakan hidup bersama jika hal itu cuma mengada-ada,su’udzon (negative thinking),syak wasangka,curiga terhadap sesuatu yang belum jelas dan pasti,serta cemburu buta secara bodoh karena rasa was-was yang tidak pada tempatnya itu berasal dari setan (QS. An-Naas:3-6).

Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya kecemburuan itu ada yang disukai oleh Allah dan ada yang dibenci oleh-Nya.
Adapun kecemburuan yang disukai adalah kecemburuan pada hal-hal yang pasti,
sedangkan yang dibenci oleh-Nya adalah kecemburuan pada hal-hal yang tidak pasti.”
(HR. Ahmad, Nasa’i dan Ibnu Hibban).

Dengan demikian, rasa cemburu ada dua macam.

Pertama adalah cemburu yang merupakan fitrah manusia,
yaitu cemburu netral yang dapat menjaga dan melindungi harga diri dan keluarga dari tindakan pencemaran citra dan atau sikap melampaui batas.
Cemburu seperti itu dianggap akhlaq mulia yang patut dimiliki oleh setiap orang beriman.

Kedua adalah cemburu yang merugikan dibenci dan terlarang
yaitu rasa cemburu tanpa alasan yang selalu menyiksa jiwa.
Ketika pikiran sedang dikuasai prasangka buruk,dapat saja kita menuduh orang yang tidak bersalah.
Di atas itu semua, rasa cemburu yang tidak beralasan dapat merusak dinamika dan ketenteraman kehidupan rumah tangga.
Rasulullah pernah bersabda:
“Rasa cemburu ada yang disukai Allah dan ada pula yang tidak disukai-Nya.
Kecemburuan yang disukai Allah adalah yang disertai alasan yang benar.
Sedangkan yang dibenci ialah yang tidak disertai alasan yang benar.” (HR. Abu Daud).

Api cemburu buta yang tidak pada tempatnya dapat menghanguskan kebenaran dan melahirkan tindakan gegabah ataupun aniaya.
Kondisi demikiankah yang menjadi asbabun nuzul dari surat At-Tahrim di atas yang memberikan pelajaran tentang arti cinta dan cemburu sehingga cinta kepada Allah harus didudukkan yang paling tinggi sehingga cemburu tidak akan keluar dari rel kesucian cinta kepada Allah,
meskipun semula berangkat dari fitrah alamiah dari rasa cemburu.
Rasulullah pernah bertanya pada istrinya,Aisyah Ummul Mukminin RA.:
“Apakah engkau pernah merasa cemburu?”
Aisyah menjawab, “Bagaimana mungkin orang seperti diriku ini tidak merasa cemburu jika memiliki seorang suami seperti dirimu.” (HR. Ahmad).

Ketika Rasulullah sampai di Madinah bersama Shafiya yang sama-sama hijrah dan yang beliau nikahi di perjalanan menuju Madinah,
Aisyah berkata: “Aku menyamar dan keluar untuk melihatnya.
Tetapi,Rasulullah mengetahui apa yang kulakukan dan beliau berjalan ke arahku.
Maka aku pun bergegas meninggalkan beliau.
Namun beliau mempercepat langkahnya hingga menyusulku.
Kemudian beliau bertanya: “Bagaimana pendapatmu tentang dirinya.’
Aisyah menjawab dengan nada sinis,
‘ia adalah wanita Yahudi, putri seorang Yahudi.” (HR. Ibnu Majah).

Dari Aisyah RA, ia berkata:
‘pernah suatu malam,Nabi saw ada bersamaku dan beliau pada saat itu mengira aku telah tertidur.
Maka beliau keluar dan aku pun mengikuti jejak langkah beliau.
Sungguh aku mengira bahwa beliau pergi untuk menemui istrinya yang lain,
hingga beliau sampai pada suatu tempat pemakaman.
Lalu beliau pun berbelok dan aku pun mengikutinya.
Beliau mempercepat langkahnya dan aku pun mempercepat langkahku.
Kemudian beliau bergegas kembali ke rumah dan aku pun berlari agar dapat mendahuluinya menuju rumah. Setelah beliau memasuki rumah,beliau bertanya mengapa nafasku terengah-engah seperti orang yang menderita asma sedang mendaki suatu bukit.
Aku pun menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada beliau,
bahwa tadi aku mengikuti ke mana beliau pergi.
Beliau pun bertanya, ‘apakah engkau mengira bahwa Allah dan Rasul-Nya akan tega menyakiti dirimu?’” (HR. Muslim)

Kecemburuan fitrah yang demikian juga dimiliki oleh kalangan sahabat Nabi yang laki-laki.
Sebagian sahabat Rasulullah pernah mempunyai rasa cemburu yang agak berlebihan,
seperti Umar bin Khatab dan Zubair bin Awwam. Mengenai kecemburuan Umar,
dikisahkan sebuah hadits dimana Rasulullah menceritakan:
“Ketika aku tidur,aku bermimpi bahwa diriku ada di surga.
Tiba-tiba ada seorang wanita sedang berwudhu di dekat sebuah istana surga.
Aku bertanya, ‘milik siapa istana itu?’ mereka mengatakan, ‘milik Umar’,
lalu aku teringat pada kecemburuan Umar,segera saja aku pergi berlalu.
Umar lantas menangis mendengar cerita beliau seraya berkata,
‘Apakah kepadamu aku akan cemburu wahai Rasulullah?’” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kecemburuan Zubair dikenal melalui riwayat yang dikisahkan istrinya,
Asma binti Abu Bakar RA.
“Pada suatu hari aku dalam perjalanan pulang sambil memikul biji gandum di kepala.
Lalu aku bertemu dengan Rasulullah (iparnya) yang tengah bersama seseorang dari kalangan Anshar.
Beliau memanggilku dan mengatakan: ‘ikh ….Ikh…’(menyuruh untanya untuk menunduk) agar dapat memboncengku di belakangnya.
Aku merasa malu berjalan bersama laki-laki dan teringat pada kecemburuan Zubair,
sebab Zubair termasuk orang yang sangat pencemburu.
Rasulullah saw mengerti bahwa aku merasa malu,
lalu beliau pergi berlalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bahkan Sa’ad bin Ubadah pernah berkata:
“Seandainya aku melihat seorang laki-laki bersama isteriku, niscaya aku pukul ia dengan pedang pada bagian yang tajam (untuk membunuhnya).”
Maka Rasulullah berkata, ‘apakah kalian heran akan kecemburuan Sa’ad,
sungguh aku lebih cemburu daripadanya dan Allah lebih cemburu daripadaku.’” (HR. Bukhari dan Muslim).

Qais bin Zuhair juga pernah berkata:
“Aku ini adalah tipe orang yang memiliki sifat pencemburu,
orang yang cepat merasa bangga dan memiliki perangai yang kasar.
Akan tetapi, aku tidak akan merasa cemburu,sampai aku melihat sendiri dengan mata kepalaku.
Aku juga tidak merasa bangga sampai aku berbuat sesuatu yang patut untuk dibanggakan.
Aku juga tidak akan berlaku bengis sampai diriku benar-benar dizhalimi.”

Meskipun demikian, namun berkat rahmat Allah,
berbagai peraturan syariat mampu menjinakkan dan mengendalikan kecemburuan para sahabat tersebut. Terdapat kisah seorang sahaya perempuan Umar ikut shalat Subuh dan Isya berjamaah di masjid Nabawi. Dikatakan kepadanya:
‘mengapa kamu keluar rumah,sedangkan kamu tahu Umar tidak senang akan hal itu dan akan merasa cemburu?’
 ia menjawab,
‘Apa yang menghalanginya untuk melarang aku (keluar rumah untuk pergi ke masjid)?’
Lanjutnya, ‘ia justru dihalangi untuk melarangku demikian oleh sabda Rasul
‘janganlah kamu larang hamba wanita Allah untuk pergi ke masjid’.” (HR. Bukhari).

Fenomena yang beragam ini dalam menyikapi kecemburuan memang sangat dipengaruhi oleh pemahaman terhadap makna kecemburuan di samping oleh pembawaan pribadi,karakter atau temperamen individu. Namun,terdapat titik temu yang menjadi pegangan dalam hal kecemburuan yakni dalam rangka amar ma’ruf dan nahi mungkar, melindungi harga diri dan keluarga serta mencegah kemungkinan terjadinya fitnah yang mencemarkan dan menodai kesucian keluarga berdasarkan indikasi kuat,
bukti yang nyata serta gejala yang pasti dalam bingkai baik sangka (husnuudzdzan/positive thinking) yang lebih mendahulukan keutuhan keluarga shalihah agar senantiasa dalam ridha Allah SWT dan syariat-Nya. Wallahu A’lam Wa Billahit taufiq wal Hidayah.

ISLAM Adalah Tanah Air Kita.


ISLAM ITU PADA AWALNYA ASING DAN AKAN KEMBALI ASING SEBAGAIMANA AWALNYA, 
MAKA BERBAHAGIALAH ORANG-ORANG YANG ASING
 Rasulullah bersabda:
 "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba')."(hadits shahih riwayat Muslim) 
Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). 
(Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. 
Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka."
(hadits shahih riwayat Ahmad) 
 "Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). 
Yaitu mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika manusia rusak."
(hadits shahih riwayat Abu Amr Ad Dani dan Al Ajurry) 


ISLAM ADALAH TANAH AIR KITA KARENA ALLAH TELAH MEMPERSAUDARAKAN KITA


Islam adalah negeri kita, tanah air kita, bangsa kita, keluarga dan kerabat kita. 
Di belahan bumi manapun syari’at Islam ditegakkan dan kalimat Allah ditinggikan, 
maka di sanalah negeri kita tercinta. 
Di bagian bumi manapun umat islam berada, 
maka mereka lah saudara kita dan bangsa kita. 
Setiap jengkal tanah di wilayah manapun di muka bumi ini yang dikuasai oleh umat islam maka itulah bagian tanah air kita yang harus selalu kita bela. 
Adapun negara dalam arti sempit, yakni sepotong tanah yang ditulis batas-batasnya oleh manusia, dibuat pemisah, dibatasi warna kulit, suku dan kebangsaan maka itu sesuatu yang tidak pernah dikenal dalam ajaran islam. Nasionalisme ditebarkan oleh Barat dan para pengekornya untuk menyingkirkan semangat keislaman, meredupkan jati diri Islam yang telah mempersatukan berbagai suku, 
bangsa dan ummat serta menjadikannya sebagai satu ummat saja 
“Ummat Islam” serta “Ummat Tauhid”. 


Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: 
“Sesungguhnya Allah ialah Yesus putera Maria” (QS ALMAIDAH: 72)
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, 
Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, 
(QS MARYAM: 30) 
Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail (AZ ZUKHRUF:59)


Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, 
dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. 
Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri.” (QS ALI IMRON: 84)


Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul,dan ibunya seorang yang sangat benar, 
kedua-duanya biasa memakan makanan. 
Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), 
kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (QS ALMAIDAH;75) 


Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: 
“Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, 
padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” 
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, 
maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, 
tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. 
(QS ALMAIDAH: 72) 
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata:
 “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,
 membenarkan kitab sebelumku, 
yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, 
yang namanya Ahmad (Muhammad).” 
Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” (QS ASH SHAFF: 6) 
Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. (QS AL MAIDAH:78) 
dan karena ucapan mereka:
 “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih,Isa putra Maryam,Rasul Allah“, 
padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, 
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. 
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, 
benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. 
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, 
kecuali mengikuti persangkaan belaka, 
mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. 
(QS An Nisaa’: 157) 

Tips Menjadi orang yang menyenangkan.


Menjadi orang yang menyenangkan sangatlah penting. 
Itu merupakan salah satu cara agar kita disukai banyak orang. 
Disukai banyak orang berarti membuka jalan untuk memperbanyak teman dan relasi. 
Memang tidak mudah untuk menjadi orang yang menyenangkan, 
tapi bukan berarti tidak mungkin. 


Semua orang bisa kok menjadi orang yang menyenangkan.
Nah,berikut ini ada beberapa tips yang patut dicoba kalau anda ingin menjadi orang yang menyenangkan.


1. Percaya diri
kepercayaan diri seseorang sangat berpengaruh terhadap apa yang dia lakukan dan bagaimana orang lain memperlakukan mereka. 
Kepercayaan diri merupakan sebuah pondasi untuk menjadi orang yang menyenangkan. 
Tapi awas, jangan terlalu berlebihan (over confidents) justru akan membuat kita menjadi orang yang menyebalkan bukan orang yang menyenangkan.


2. Selalu berfikir positif (positive thinking)
Selalu berfikir positif dengan apa yang terjadi di sekitar kita adalah sesuatu yang menyenangkan. 
Berfikir positif akan memacu kita untuk melakukan hal-hal yang positif pula. 
Dan itu juga lah yang akan membuat orang-orang memberikan respon yang positif atas keberadaan kita. 
Menyenangkan bukan kalau kita bisa diterima secara positif dalam pergaulan


3. Mendengarkan orang lain
Banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dari mendengarkan orang lain. 
Salah satunya adalah membantu kita memahami cara berfikir orang lain. 
Dan itu sangat menyenangkan bagi kita pribadi maupun orang yang kita pahami. 
Tak ada yang lebih menyenangkan dari sebuah interaksi selain saling memahami.


4. Selalu tersenyum
Memperbanyak senyum saat berinteraksi dengan orang lain. 
Bukankah sangat menyenangkan kalau kita bebicara dengan orang yang selalu memberikan senyum? 
Daripada orang yang hanya cemberut dan kaku. 
Nah,begitu juga penialian orang lain terhadap kita.


5. Mengenali kelebihan diri sendiri
Kenali apa saja bakat dan kelebihanmu. 
Asah kemampuan tersebut sehingga kamu menjadi orang yang menonjol. 
Yang spesial,Jangan terlalu fokus terhadap kekurangan diri. 
Fokus dalam memperbaiki kekurangan diri,hanya akan membuat kamu menjadi orang yang rata-rata saja. 
Bangunlah dirimu atas dasar kelebihanmu,bukan kekuranganmu.


6. Jadilah orang yang jujur
Percayalah,seseorang yang memiliki kejujuran dalam dirinya akan diterima dengan baik di komunitas mana pun. 
Satu hal yang sangat menyenangkan jika kita bisa diterima dimana saja kita berada


7. Pandai menempatkan diri
Kemampuan untuk beradaptasi, menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, terutama lingkungan yang baru sangat diperlukan untuk menjadi orang yang menyenangkan. 
Sebab dengan kemampuan beradaptasi dan menempatkan diri inilah kita kan dengan mudah diterima oleh orang-orang di mana pun itu


8. Sederhana dan apa adanya
Hal yang sangat menyenangkan adalah apabila orang-orang bisa menerima diri kita apa adanya. 
Maka kesederhanaan adalah sebuah sikap yang wajib dimiliki. 
Apa adanya dan tidak perlu berlebihan.


9. Membuka diri untuk orang lain
Buka diri kamu untuk orang-orang yang ingin mengenal kamu. 
Dan jangan sekali-kali memilih-milih dan membeda-bedakan seseorang berdasarkan statusnya. 
Kamu harus menjalin silaturahami dengan semua orang. 
Dengan catatan,kamu harus membentengi diri agar tidak mudah terbawa arus yang negatif.


10. Bisa menerima perubahan
Jadilah orang yang fleksibel,jangan terlalu kaku. 
Setiap kehidupan pasti mengalami perubahan termasuk lingkungan. 
Kamu harus bisa mengikuti,tapi harus punya filter/penyaring mana yang baik mana yang kurang baik. 
Kalau sudah begini maka perubahan adalah sesuatu yang menyenangkan. 
Sama seperti dirimu.
Well, selamat menjadi orang yang menyenangkan dan tetap menjadi diri kamu apa adanya.

Ilmu adalah teman di kala sendiri

wahai para pemuda,pelajarilah agama kalian
Mu'adz bin Jabal r.a. berkata, 
"Pelajarilah ilmu,sebab memperlajarinya karena Allah adalah ketakwaan, 
mencarinya ibadah,mengulanginya tasbih,mengkajinya jihad, 
mengajarkannya kepada orang yang tidak tahu sedekah, 
mengorbankannya kepada yang berhak adalah kurban (kedekatan kepada Allah). 
Dengan ilmu,Allah dikenal dan disembah serta diesakan, 
dengan ilmu halal dan haram diketahui, 
dan dengan ilmu hubungan silaturahim disambung.  
Ilmu adalah teman di kala sendiri,kawan di kala kesepian,
petunjuk di kala gembira,penolong di kala berada dalam bahaya, 
pendamping di masa kekosongan,teman di sisi orang-orang terasing,
dan mercusuar jalan surga. 
Allah mengangkat berbagai kaum dengan ilmu sehingga menjadikan mereka pemimpin dan tokoh yang diteladani sebagai petunjuk jalan kepada kebaikan. 
Bekas-bekas perjalanan mereka diikuti dan perbuatan mereka dicatat. 
Para malaikat sangat senang berteman dengan mereka dan mengelus mereka dengan sayapnya. 
Segala yang basah dan kering beristighfar untuknya. 
Ikan paus dan singa laut,binatang buas dan ternak darat 
serta bintang-bintang di langit beristighfar untuknya. 
Ilmu adalah kehidupan hati yang buta, 
cahaya penglihatan dari kegelapan,dan kekuatan bagi kelemahan badan. 
Dengannya seorang hamba mencapai derajat orang-orang yang baik dan derajat yang paling tinggi. 
Mengingat ilmu sebanding (pahalanya) dengan puasa, 
dan mempelajarinya sebanding dengan shalat malam. 
Ilmu adalah imamnya amal perbuatan.
Amal perbuatan adalah pengikutnya. 
Ilmu memberikan ilham kepada orang-orang yang berbahagia 
dan menjauhi orang-orang yang menderita." 
Saat ditanya siapakah orang yang hina-dina itu, 
Dzun Nun menjawab, 
"Orang yang tidak mengetahui jalan menuju Allah SWT dan tidak berupaya mengetahuinya." 
Abu Hamzah al-Bazzaz berkata,
"Siapa yang telah mengetahui jalan kebenaran, 
maka terasa mudah baginya menempuhnya. 
Tidak ada petunjuk di jalan itu selain mengikuti Rasulullah saw. 
dalam perkataan,perbuatan,dan sikap beliau."
Seorang sufi yang zuhud,Muhammad bin al-Fadhl, berkata, 
"Pudarnya Islam karena ulah empat tipe manusia. 
Pertama: orang yang tidak mengamalkan ilmu mereka. 
Kedua: orang yang beramal tanpa landasan ilmu. 
Ketiga: orang yang tidak beramal dan tidak berilmu. 
Dan keempat: orang yang menghalangi manusia mencari ilmu." 

Rabu, 30 Mei 2012

Ilmu lebih baik daripada harta.


Diriwayatkan suatu hari sepuluh orang terpelajar mendatangi Imam Ali ra. 
Mereka ingin mengetahui mengapa ilmu lebih baik daripada harta dan mereka meminta agar masing-masing dari mereka diberikan jawaban yang berbeda. 
Imam Ali ra menjawab sebagaimana berikut:

1.Ilmu adalah warisan Nabi,
sebaliknya harta adalah warisan Firaun. 
Sebagaimana Nabi lebih unggul daripada Firaun, 
maka ilmu lebih baik daripada harta.


2.Engkau harus menjaga hartamu, 
tetapi Ilmu akan menjagamu. 
Maka dari itu,Ilmu lebih baik daripada harta.


3.Ketika Ilmu dibagikan ia semakin bertambah. 
Ketika harta dibagikan ia berkurang. 
Seperti itulah bahwa ilmu lebih baik daripada harta.


4.Manusia yang mempunyai banyak harta memiliki banyak musuh, 
sedangkan manusia berilmu memiliki banyak teman. 
Untuk itu,ilmu lebih baik daripada harta.


5.Ilmu menjadikan seseorang bermurah hati karena pandangannya yang luas, 
sedangkan manusia kaya dikarenakan kecintaannya kepada harta menjadikannya sengsara. 
Seperti itulah bahwa ilmu lebih baik daripada harta.


6.Ilmu tidak dapat dicuri, 
tetapi harta terus-menerus terekspos oleh bahaya akan pencurian. 
Maka,ilmu lebih baik daripada harta.


7.Seiring berjalannya waktu,kedalaman dan keluasan ilmu bertambah. 
Sebaliknya,timbunan dirham menjadi berkarat. 
Untuk itu,ilmu lebih baik daripada harta.


8.Engkau dapat menyimpan catatan kekayaanmu karena ia terbatas, 
tetapi engkau tidak dapat menyimpan catatan ilmumu karena ia tidak terbatas. 
Untuk itulah mengapa ilmu lebih baik daripada harta.


9.Ilmu mencerahkan pikiran, sementara harta cenderung menjadikannya gelap. 
Maka dari itu,ilmu lebih baik daripada harta.


10.Ilmu lebih baik daripada harta, 
karena ilmu menyebabkan Nabi berkata kepada Tuhan 
“Kami menyembah-Nya sebagaimana kami adalah hamba-hamba-Nya”,sementara harta membahayakan, 
menyebabkan Firaun dan Namrud bersikap congkak dengan menyatakan diri mereka sebagai Tuhan.
Na'udzubillah min dzalik..
Semoga anak cucuku kelak diberi ilmu yang bermanfaat,
Aamiin..aamiin..yaa robbal'alamiin..
by:ARS HCC

Ciri-iri Kerusakan Laptop/Notebook


Ciri – Ciri Kerusakan Laptop / Notebook

Ada beberapa ciri kerusakan pada Laptop yang biasanya kita jumpai. Dengan membuat alur dalam menentukan jenis kerusakan tentunya akan mempermudah untuk memperbaiki kerusakan secara cepat. 
Apa saja ciri-ciri kerusakan laptop / notebook ?

Biasanya ada beberapa ciri-ciri kerusakan laptop / notebook yang dapat kita jumpai sebagai tahapan awal servis laptop / notebook, yaitu antara lain :

Ciri Kerusakan LCD Laptop / Notebook : 

Layar tidak tampil gambar, menyala tapi keluar garis-garis vertikal, tampak blok hitam, dan gambar tidak simetris / acak.
Solusi : coba cek dulu konektor ataupun soket-soket yg berhubungan dengan monitor.

Ciri Kerusakan Keyboard Laptop / Notebook :

Beberapa tuts tidak berfungsi, keluar bunyi beep panjang pada saat laptop dinyalakan, cursor berjalan tidak stabil / bergerak sendiri.
Kerusakan yang lebih parah : biasanya konslet dan ini menyebabkan Laptop / Notebook setelah booting, restart-restart terus.
Ciri Kerusakan Memory Laptop / Notebook :
Pada saat dihidupkan tidak tampak tampilan sama sekali, blue screen pada saat mulai loading Operating System. Bisa juga keluar suara beep berulang-ulang.
Ciri Kerusakan Motherboard / IC regulator Laptop / Notebook :
Dihidupkan agak sulit, batere tidak mau discharge, Mati Total. Indikator charger nyala, setelah dicarge lampu indikator pada charger mati (konslet). Jadi terjadi arus balik pada powernya. Kerusakan ini sering terjadi.

Ciri Kerusakan Charger Laptop / Notebook :
Batere tidak mau di charge, tidak ada indikator masuk power, laptop di charge posisi hidup malah kemudian mati. Layar bergetar tidak stabil.
Ciri Kerusakan DVD / CD room Laptop / Notebook :
Tidak mau membaca CD, indikator CD off.
Ciri Kerusakan Hardisk Laptop / Notebook :
Loading data / System lambat, berbunyi tidak normal, tidak bisa masuk windows, belum sampai login windows sudah restart sendiri.
Ciri Kerusakan Chipset / VGA Laptop / Notebook :
Layar tidak tampil, kalaupun tampil tidak mau akses ke Bios. 
Ada terdengar suara beep secara beraturan.
Penjelasan di atas merupakan cirri-ciri kerusakan yang sering terjadi pada laptop / notebook secara hardware.
Sedangkan ciri-ciri kerusakan laptop / notebook secara software antara lain :
1. Tidak mau booting ke OS
2. Pada Loading awal desktop banyak informasi error
3. Proses Loading sangat Lambat
4. Tidak bisa membuka Aplikasi
5. Flasdisk Tidak bisa di baca
6. Folder Option pada Explorer Tidak bisa di buka
7. File regedit tidak bisa di eksekusi
Demikian ciri-ciri kerusakan laptop / notebook, dan sebenarnya ini juga berlaku untuk PC biasa atau komputer desktop biasa.
Sumber:
Ciri – Ciri Kerusakan Laptop / Notebook 

Sambel Tempe Penyet


Sambel Tempe Penyet

Bahan :

250 gr tempe

3 siung bawang putih, haluskan

1 sdt garam

1 sdt ketumbar bubuk

4 sdm air

3 sdm kecap manis

Minyak goreng secukupnya


Bumbu halus:

1 sdt kencur

1 sdt terasi bakar

1 sdt garam

1 sdt gula pasir

10 bh cabai rawit merah, digoreng

10 butir bawang merah, digoreng

4 siung bawang putih, digoreng


Cara membuat:

1. Rendam tempe selama 1 jam dalam campuran bawang putih, 

ketumbar, garam, dan air.

2. Panaskan minyak secukupnya, lalu goreng tempe sampai matang. 

Angkat dan segera tiriskan.

3. Panaskan sedikit minyak sisa menggoreng tempe, 

tumis bumbu halus sampai matang, dan beraroma harum. Angkat.

4. Campurkan tumisan bumbu halus dengan tempe. 

Penyet tempe kemudian beri minyak sisa goreng tempe, dan kecap wijen. 

Sajikan hangat.


Untuk 4 orang

Arti sebuah persahabatan...


Arti sebuah persahabatan...
Persahabatan sejati adalah persahabatan yang tulus karena Alloh,
 tanpa syarat,dan tanpa kepentingan. 
Kita mencintai dan menyayangi sahabat
kita hanya karena Alloh, 
Bertemu dan berpisah karena Alloh,
ketiadaannya sungguh membuat hati rindu. 
Perjumpaan dengannya sungguh
menentramkan hati dan penuh dengan manfaat, 
kita merasakan aman saat
bersamanya ataupun saat berpisah, 
karena kita sangat tahu ia akan selalu
menjaga nama baik kita. 
Saat menatap wajahnya selalu mengingatkan kita
pada Alloh, 
tutur katanya sungguh menyejukkan jiwa dan Akhlaknya
sungguh mempesona.
Tentu kita ingin memiliki sahabat ideal seperti itu. 
Apakah kita sudah
merasakan persahabatan seindah itu...???
Apakah anda merasa sahabat anda sudah ideal seperti itu…??? 
Apakah Anda Ingin Sahabat Anda bisa berubah seperti itu..??? 
Tidak usah kita menuntut orang lain Saudaraku,
Karena kita tidak akan pernah bisa merubah orang lain, 
Kenapa tidak kita mulai dari diri kita sendiri..??? 
Rubahlah diri kita, pasti orang lain akan berubah..
Sahabat yang baik bukan yang selalu membenarkan kata-kata kita,
tapi yg menegur dan menasihati kita ketika kita melakukan kesalahan
Yusuf bin Husain berkata, Aku bertanya kepada Dzun Nun ketika ingin berpisah dengan beliau, 
“Dengan siapa aku mesti bermajlis/bergaul?” , 
lalu beliau menjawab, 
“Hendaknya kamu bermajlis dengan orang yang hanya dengan melihatnya saja sudah mengingatkanmu kepada Alloh Azza wa Jalla, 
kewibawaannya membekas di dalam hatimu, 
ucapannya menambah motivasimu dalam beramal, 
amalnya membuatmu zuhud di dunia, 
dan kamu tidak bermaksiat kepada Alloh selama kamu berada di dekatnya. 
Dia menasehatimu dengan perbuatan, tidak (hanya) dengan perkataan.”

Teruntuk Bungaku tersayang...

Teruntuk Bungaku tersayang...


Tak akan kubiarkan wanita yang kucintai bergelimang dalam Dosa, 
Bahkan tak akan kubiarkan sedikitpun Mahkota kemuliaannya 
Retak hanya karena secuil Nafsuku. 
Biarlah kesabaran terasa pahit,
ketika buah itu akan Masak 
Aku akan segera Memetiknya agar ia tidak Terjatuh dan menjadi Busuk.
Lelaki yang gentleman bukanlah yang membukakan 
pintu mobil untukmu ketika kamu hendak masuk
Lelaki yang Romantis bukanlah yang menyanyikan untukmu 
Lagu-lagu cinta yang membuatmu Hanyut,
Luluh bersama Harga diri dan Kehormatanmu..
Tapi...Lelaki yang Gentleman & Romantis, 
adalah Lelaki yang tidak akan Menyentuhmu, 
Jiwa dan Raga,dengan perbuatan maupun kata-kata, 
sebelum dia mampu bersumpah di depan Alloh Azza wa Jalla 
dan manusia di pelaminan,untuk menjagamu 
dan keturunanmu sampai ke syurga-NYA
Subhanallah....Maha suci Engkau yaa Alloh...

Selasa, 29 Mei 2012

Bunda...Dalam Kalbuku...

Tangan ini menulis apa yang ada dalam Hatiku ini..


Dalam Kalbuku...
Aku Mulai bertanya-tanya..
Apakah aku sudah seharusnya mulai
mencari sebagian dari diriku yang Hilang...??


Bukanlah niat ini disertai oleh nafsu,
Akan tetapi atas keinginan seorang muslim
untuk mencari sebagian Agamanya.
Setiap kali aku mendengar ungkapan bahwa,
"Kau tercipta untukku...
Pada awalnya..
Aku kurang begitu mengerti dengan
kebenaran arti dari kalimat itu,
karna diselubungi satu sifat jahiliyah..
Rahmat dan juga Hidayah dari Alloh swt 
yang diberikan kepadaku,


Kini...
Aku baru mengerti bahwa kelak suatu hari nanti,
Aku harus mengambil satu tanggung jawab yang
memang seharusnya diciptakan khusus untukku..
yaitu dirimu bunda...
Dan mulai sekarang ini..
aku persiapkan diriku ini dari segi fisik,
spiritual dan juga intelektual guna bertemu denganmu bunda..
Aku inginkan pertemuan kita yang pertama nanti,
Aku kelihatan sempurna dihadapanmu,
walau pada hakikatnya..
masih banyak lagi kelemahan yang ada padaku ini..
Aku mencoba mempelajari arti dan hakikat
dari sebuah tanggung jawab yang harus aku gapai
ketika dipertemukan denganmu bunda..
Aku mencoba tuk membatasi pergaulanku,
juga pembicaraanku dengan wanita lain,
kecuali dalam urusan yang lain dan penting.
karena aku sendiri pun merasa risau..
jika aku harus menceritakan rahasia ini padanya,
karena bagiku hanya engkaulah yang seharusnya
mengetahui rahasiaku ini bunda..
karna dirimu adalah sebagian dari hidupku,
dan karna hanya dirimulah yang berhak untuk mengetahui
semua rahasia lahir dan bhatinku ini.

Bunda..
mungkin..
Apabila aku memakai kopiah aku digelari ustadz,
jika diriku diselubungi jubah maka akan digelar syeikh,
Lidahku mengajak manusia ke arah yang ma'ruf lalu digelar Da'i,
Bukan itu yang aku minta...
yang aku pinta hanyalah,,
keridhoan dari Alloh semata..


Bunda..
yang aku takuti hanya,
jika suatu saat nanti diriku didekati oleh wanita
dikarenakan sikapku dan sifatku
juga tingkah lakuku ini..
dan mereka semuanya singgah disisiku..
Baik mereka yang berjilbab,
berpakaian ketat T-shirt,jeans 
ataupun yang lainnya,


Bunda...
Aku merasa risau jika imanku akan lemah..
dan aku tidak dapat menahan dari fitnah ini..
Rosululloh saw bersabda:
"Aku tidak meninggalkan setelahku fitnah,
yang lebih berbahaya untuk seorang lelaki
melainkan wanita.."
Bunda...
Aku khawatir jika Amalanku selama ini,
bukan untuk RABB ku sepenuhnya,
melainkan untuk makhluknya..

Bunda...
Aku sangat memerlukan dirimu untuk menghindari fitnah ini..
aku khawatir kurangnya rasa ikhlas dalam ibadahku,
menyebabkan diriku dilempar ke neraka,
dan meninggalkan dirimu seorang diri di syurga-NYA.


Bunda..
Aku merasa bersalah padamu karena
aku khawatir jika cinta yang berhak kau miliki
akan aku curahkan pada wanita lain,
aku terlalu sulit untuk mencari dirimu,
karna dirimu bagaikan permata yang sangat bernilai
diantara ribuan pecahan kaca yang menyilaukanku.

Bunda...
Akan tetapi aku sangat yakin jika namamulah
yang ditulis di Luh mahfudz untuk diriku..
dan niscaya rasa cinta itu akan Alloh swt 
tanamkan dalam diri kita.
insyaAlloh...aamiin...


Bunda..
Tugas pertamaku bukanlah mencari dirimu,
akan tetapi mensholehkan diriku.
mungkin terlalu sulit untukku mencari sholehah padamu,
jika seandainya sholehku tidak sebanding dengan
kesholehan yang ada padamu.
Janji Alloh pasti akan kupegang dalam misi mencarimu
"wanita yang baik untuk lelaki yang baik.."
jiwa remajaku ini mulai berbisk mencari Cinta,
kian matang dan terus menjelma,
kehadiran wanita amat terasa untuk berada disisiku.

setiap kali aku merasa..
aku kan selalu mengenangmu...
disana engkau setia menungguku..
namun aku curang kepadamu,
jika seandainya..
aku bermain cinta fatamorgana...

Bunda..
Sampaikan doa'mu kepada-NYA, 
agar diriku dapat menahan gelora kejantananku,
disamping itu akupun memohon pada-NYA 
dan berdo'a agar aku diberi perlindungan diri.


Bukan Harta,rupa atau keturunan ataupun lainnya
yang aku pandang untuk mencari dirimu,
cukuplah Agama yang mengikat tali cinta kita.

Bunda..
Saat dimana aku datang untuk melamarmu,
akan kulihat sekilas wajahmu agar tercipta
keselarasan diantara kita,karna itulah pesan nabi kita
Rosululloh saw.
aku tidak perlu alis mata,seakan alis mata unta,
aku tidak memerlukan wajah bersih seputih telur,
ataupun bibir merah delima..
yang kuperlukan hanyalah cuma akidah sekuat akar,
ibadah sebagai makanan dan akhlak seindah budi.
"kawinilah wanita/isteri karena empat perkara..
keturunan,harta,rupa dan Agama..
dan jika kau memilih Agama,
engkau tidak akan menyesal.."

Bunda..
Jika suatu saat nanti kita dipertemukan..
akan kujaga perasaan kasih sayangku sebelum masanya.
akan kujadikan syara sebagai dinding diri kita.
Akan kujadikan akad nikah itu sebagai CAP Halal 
untuk mendapatkan dirimu..
Biarlah kita mengikuti jejak nenek moyang kita yakni,
nabi Adam dan siti Hawa yang menikah sebelum disatukan,
agar kita dapat menikmati indahnya perkawinan..
yang menjanjikan ketenangan jiwa,
ketentraman hati dan kedamaian bhatin...


Bunda...
Do'akan agar aku ini tidak putus asa dan sesat
dalam misi mencari dirimu
karena aku sangat memerlukan dirimu sebagai
pelengkap sebagian dari Agamaku...


I LOVE U BUNDA...

Warning....!!!!
gak boleh copas tanpa ijin dari penulis
ARS & HCC

Sabtu, 26 Mei 2012

Baik-baik sayang



Hasil edit videoku hari ini...
special banget layauw...hehehehe...





Album kenangan

Dia bidadari di kesunyian,Begitu cantik,begitu istimewa



Kau tak pernah 
mencoba untuk
Membalas semua 

pesan singkatku
Padahal itu 

menyenangkanku

Di sini aku menantimu
Bersama waktu 

yang membunuhku
Tapi kau tak 

pernah menyambutku
Kamu begitu indah,
Begitu cantik,

begitu istimewa..
Mungkinkah kamu..

jadi milikku selalu
Karena ku tak istimewa..

Sudah banyak jalan ku lakukan
Agar kamu tahu perasaan
Cintaku ini kepada kamu
Memang aku tidak sempurna
Tetapi cinta yang aku punya
Adalah cinta yang sempurna 

Segala damai datang 
saat dia menjelang
Ku rasakan lagi sejuk di peluknya
Halus tutur kata yang selalu tercipta
Mengundang naluri untuk 

sandarkan letihku

Segala hampa datang 

saat dia menghilang
Tak pernah berharap 

datangnya lagi bidadari
Dia datang cepat 

di saat yang tak tepat
Ku harap ada yang mengerti 

mengapa begini
Dia bidadari di kesunyian

Di gelapnya malam isi sepi
Meski peran itu mungkin ungkapkan
Kesunyian hati kita berdua saat ini

Dia masih saja tampakkan senyumnya
Meski bumi yang ia pijak

 lelahkan langkahnya
Belum cukup rasa yang kini tercipta
Baru saja dia di sini 

wanginya masih tertinggal


Dia bidadari di kesunyian
Di gelapnya malam isi sepi

Bidadari sambut aku, 
Bidadari peluk aku




Fadhillah Bulan Ramadhan

Untuk lebih mendorong kita melaksanakan ibadah-ibadah pada siang maupun pada malam-malam ramadhan 1400 H seperti Qiyamullail /Sholat Tarawih
penulis salinkan dialog Ali bin Abi Thalib r.a. 
bersama Nabi kita Muhammad SAW dalam kitab 
"Durratun Nashihin" halaman 66 / 67 BAB 4 
tentang "Fadhillah Bulan Ramadhan" sebagai berikut. 
"Ali bin Abi Thalib r.a. bertanya kepada Rosulullah SAW tentang
 Fadhillah Sholat Tarawih
Nabi kita SAW menjawab : Sholat Tarawih / Qiyamullail pada :

  • Malam 1   : Diampuni dosanya, bersih seperti bayi yang baru lahir.
  • Malam 2   : Diampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya yang mukmin.
  • Malam 3   : Malaikat memanggilnya dari bawah "Arasy" segeralah kamu beramal karena Allah mengampuni dosa-dosanya yang terdahulu.
  • Malam 4   : Diberikan pahala sebanyak pahala membaca Taurat, Injil, Jabur dan Al Qur'an.
  • Malam 5   : Diberikan pahala seperti pahala shalat di Masjidil Haram, masjid Nabawi dan Masjid Aqsa.
  • Malam 6   : Seperti pahala tawaf di Baitul Makmur, setiap batu-batuan dan tanah liat beristighfar untuknya.
  • Malam 7   : Seolah-olah bertemu dengan Nabi Musa dan berjuang bersamanya melawan Fir'aun dan Haman.
  • Malam 8   : Diberi segala yang diterima Nabi Ibrahim AS
  • Malam 9   : Seolah-olah dia beribadah yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW
  • Malam 10 : Allah SWT memberinya kabaikan dunia dan akhirat
  • Malam 11 : Ia bakal meninggal dunia bersih dari segala dosa seperti bayi yang baru dilahirkan
  • Malam 12 : Dihari qiyamat wajahnya bercahaya seperti bulan purnama
  • Malam 13 : Kelak dihari qiyamat aman dari segala azab
  • Malam 14 : Dibebaskan dari hisab (perhitungan), para malaikat memberikan kesaksian atas ibadah sholat Tarawihnya
  • Malam 15 : Bersholawat / berdoa untuknya para malaikat penanggung aras dan kursi
  • Malam 16 : Dibebaskan dari siksa neraka dan bebas pula masuk surga
  • Malam 17 : Diberi pahala seperti yang diterima para Nabi
  • Malam 18 : Malaikat memenggilnya : "Ya Hamba Allah" engkau dan kedua bapak ibumu telah diridhoi oleh Allah SWT
  • Malam 19 : Derajatnya ditinggikan di Surga Firdaus
  • Malam 20 : Diberi pahala syuhada dan shalihin
  • Malam 21 : Dibangun sebuah gedung nur di surga
  • Malam 22 : Kelak di hari qiyamat aman dari bencana yang menyedihkan dan menggelisahkan
  • Malam 23 : Dibangun sebuah kota di surga
  • Malam 24 : Doa yang dipanjatkan sebanyak 24 doa dikabulkan
  • Malam 25 : Dibebaskan dari siksa kubur
  • Malam 26 : Pahala baginya ditingkatkan selama 40 tahun
  • Malam 27 : Melintasi shirat bagai kilat menyambar
  • Malam 28 : Ditinggikan derajatnya 1000 tingkat surga
  • Malam 29 : Diberi pahala sebanyak 1000 haji mabrur
  • Malam 30 : Diseru Allah dengan firmanNya : "Ya Hambaku, silahkan makan buah-buahan surga, silahkan mandi air salsabil dan minumlah dari telaga kautsar. Akulah Tuhanmu dan kamu adalah hambaKu"
Terus terang penulis merasa bergidik dan merinding saat menulis malam demi malam makna tiap hari dibulan ramadhan..... Subhanallah. 
Ternyata memang benar makna tiap hari dibulan ramadhan penuh berkah dan ampunan. Insya Allah kita yang menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan menjadi orang-orang yang bertaqwa. 
Aamiin..aamiin..yaa robbal'alamiin..

Jumat, 25 Mei 2012

Ta’ati Suamimu,Surga Bagimu


Dalam bingkai rumah tangga, pasangan suami dan istri masing-masing memiliki hak dan kewajiban. Suami sebagai pemimpin, berkewajiban menjaga istri dan anak-anaknya baik dalam urusan agama atau dunianya, menafkahi mereka dengan memenuhi kebutuhan makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggalnya.
Tanggungjawab suami yang tidak ringan diatas diimbangi dengan ketaatan seorang istri pada suaminya. 
Kewajiban seorang istri dalam urusan suaminya setahap setelah kewajiban dalam urusan agamanya. Hak suami diatas hak siapapun setelah hak Allah dan Rasul-Nya, termasuk hak kedua orang tua. Mentaatinya dalam perkara yang baik menjadi tanggungjawab terpenting seorang istri.

Surga atau Neraka Seorang Istri.
Ketaatan istri pada suami adalah jaminan surganya. 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
“Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki.” (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya)
Suami adalah surga atau neraka bagi seorang istri. Keridhoan suami menjadi keridhoan Allah. 
Istri yang tidak diridhoi suaminya karena tidak taat dikatakan sebagai wanita yang durhaka dan kufur nikmat.
Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa beliau melihat wanita adalah penghuni neraka terbanyak. 
Seorang wanita pun bertanya kepada beliau mengapa demikian? 
Rasulullah pun menjawab bahwa diantarantanya karena wanita banyak yang durhaka kepada suaminya. (HR Bukhari Muslim)

Kedudukan Hak Suami.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
“Kalau aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain,maka aku akan memerintahkan para istri untuk sujud kepada suaminya, disebabkan karena Allah telah menetapkan hak bagi para suami atas mereka (para istri). 
(HR Abu Dawud, Tirmidzi, ia berkata, “hadis hasan shahih.” Dinyatakan shahih oleh Syaikh Albani)

Hak suami berada diatas hak siapapun manusia termasuk hak kedua orang tua. 
Hak suami bahkan harus didahulukan oleh seorang istri daripada ibadah-ibadah yang bersifat sunnah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
“Tidak boleh bagi seorang perempuan berpuasa sementara suaminya ada di rumah kecuali dengan izinnya. Dan tidak boleh baginya meminta izin di rumahnya kecuali dengan izinnya.” 
(HR Bukhari Muslim)
Dalam hak berhubungan suami-istri,jika suami mengajaknya untuk berhubungan,
maka istri tidak boleh menolaknya.
“Jika seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidur,kemudian si istri tidak mendatanginya, 
dan suami tidur dalam keadaan marah,maka para malaikat akan melaknatnya sampai pagi.” 
(HR Bukhari Muslim)

Berbakti Kepada Suami.
Diantara kewajiban seorang istri atas suaminya juga adalah,hendaknya seorang istri benar-benar menjaga amanah suami di rumahnya, baik harta suami dan rahasia-rahasianya,
begitu juga bersungguhnya-sungguh mengurus urusan-urusan rumah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
“Dan wanita adalah penanggungjawab di rumah suaminya, 
dan ia akan dimintai pertanggungjawaban.” (HR Bukhari Muslim)
Syaikhul Islam berkata, 
Firman Allah, 
“Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diriketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (QS. An Nisa [4]: 34)

Ayat ini menunjukkan wajibnya seorang istri taat pada suami dalam hal berbakti kepadanya, 
ketika bepergian bersamanya dan lain-lain. 
Sebagaimana juga hal ini diterangkan dalam sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. 
Berkhidmat kepada suami dengan melayaninya dalam segala kebutuhan-kebutuhannya adalah diantara tugas seorang istri. Bukan sebaliknya, istri yang malah dilayani oleh suami. 
Hal ini didukung oleh firman Allah, 
“Dan laki-laki itu adalah pemimpin bagi wanita.” (QS. An Nisa [4]: 34)

Ibnul Qayyim berdalil dengan ayat diatas, 
jika suami menjadi pelayan bagi istrinya,dalam memasak,mencuci,mengurus rumah dan lain-lain, 
maka itu termasuk perbuatan munkar. 
Karena berarti dengan demikian sang suami tidak lagi menjadi pemimpin. 
Justru karena tugas-tugas istri dalam melayani suami lah, 
Allah pun mewajibkan para suami untuk menafkahi istri dengan memberinya makan, 
pakaian dan tempat tinggal. 
Bukan juga sebaliknya,istri yang malah menafkahi suami dengan bekerja di luar rumah untuk kebutuhan rumah tangga.

Tidak Keluar Rumah Kecuali Dengan Izin Suami
Seorang istri juga tidak boleh keluar rumah kecuali dengan izin suami. 
Karena tempat asal wanita itu di rumah. 
Sebagaimana firman Allah, 
“Dan tinggal-lah kalian (para wanita) di rumah-rumah kalian.” (QS. Al Ahzab [33]: 33)
Ibnu Katsir berkata, 
“Ayat ini menunjukkan bahwa wanita tidak boleh keluar rumah kecuali ada kebutuhan.” (Tafsir Al Quran Al Adzim 6/408). 
Dengan demikian, wanita tidak boleh keluar rumah melainkan untuk urusan yang penting atau termasuk kebutuhan seperti memasak dan lain-lain. 
Jika bukan urusan tersebut,maka seorang istri tidak boleh keluar rumah melainkan dengan izin suaminya.
Syaikhul Islam berkata, 
“Tidak halal bagi seorang wanita keluar rumah tanpa izin suaminya, 
jika ia keluar rumah tanpa izin suaminya, berarti ia telah berbuat nusyuz (durhaka), 
bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya,serta layak mendapat hukuman.”
Penutup
Semua ketentuan yang telah Allah tetapkan di atas sama sekali bukan bertujuan membatasi ruang gerak para wanita,merendahkan harkat dan martabatnya, 
sebagaimana yang didengungkan oleh orang-orang kafir tentang ajaran Islam. 
Semua itu adalah syariat Allah yang sarat dengan hikmah. 
Dan hikmah dari melaksanakan dengan tulus semua ketetapan Allah di atas adalah berlangsungnya bahtera rumah tangga yang harmonis dan penuh dengan kenyamanan. 
Ketaatan pada suami pun dibatasi dalam perkara yang baik saja dan sesuai dengan kemampuan. Mudah-mudahan Allah mengaruniakan kepada kita semua keluarga yang barakah