Senin, 16 Juli 2012

Tips Agar Kuat Berpuasa di Bulan Ramadhan.


Tips Agar Kuat Berpuasa di Bulan Ramadhan.

Agar kuat berpuasa sehari penuh di bulan Ramadhan, ada caranya.

Mengakhirkan Sahur dan Menyegerakan Berbuka

Pertama hendaklah kita mengakhirkan waktu sahur dan menyegerakan waktu berbuka.

Rasulullah saw. bersabda: Makan sahurlah kalian, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan. (Shahih Muslim No.1835)

Hadis riwayat Zaid bin Tsabit ra., ia berkata:  Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah saw. Kemudian kami melaksanakan salat. Kemudian saya bertanya: Berapa lamakah waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan salat)? Rasulullah saw. menjawab: Selama bacaan lima puluh ayat. (Shahih Muslim No.1837)

Dari Sahal Ibnu Sa’ad ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Orang-orang akan tetap dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” Muttafaq Alaihi.

Menurut riwayat Tirmidzi dari hadits Abu Hurairah ra bahwa Nabi SAW bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Hamba-hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah mereka yang paling menyegerakan berbuka.”

Sebagai contoh, jika adzan Subuh jam 4.30 dan adzan Maghrib jam 6.00, maka berhenti makan sahur atau pun buka puasa jangan lebih dari 50 ayat (sekitar 5 menit) sehingga anda cuma menahan lapar dan haus selama 13 jam 40 menit saja. Biasanya kalau adzan Subur ham 4:30, kami makan sahur jam 4:00 dan bangun untuk mempersiapkan makan pada jam 3:00.

Tetapi jika anda sudah berhenti makan dan minum sejak jam 3:00 dan berbuka jam 18:30, berarti anda menahan lapar dan haus selama 15 ½ jam lebih. Ini bisa membuat tubuh anda jadi lemah dan juga menyalahi sunnah Nabi.

Makanlah Kurma dan Madu Saat Sahur dan Berbuka

Agar kuat berpuasa, coba makan 3 butir kurma dan 2 sendok makan madu setelah makan sahur (setelah makan nasi dan lauk tentunya). Begitu pula ketika berbuka puasa. Minum juga air secukupnya (minimal 3 gelas) agar anda tidak dehidrasi.

Dari Sulaiman Ibnu Amir Al-Dlobby bahwa Nabi SAW bersabda: “Apabila seseorang di antara kamu berbuka, hendaknya ia berbuka dengan kurma, jika tidak mendapatkannya, hendaknya ia berbuka dengan air karena air itu suci.” Riwayat Imam Lima. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim.

Kurma dan Madu kandungan kalorinya cukup tinggi dan bisa memberi anda energi yang cukup untuk beraktifitas. Selain itu makanan 4 sehat dan 5 sempurna seperti buah-buahan juga jangan dilupakan:

“Kemudian makanlah dari tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. Dari perut lebah itu ke luar minuman madu yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” [An Nahl:69]

Tetap Berolahraga

Untuk menjaga kondisi badan, tetaplah berolahraga meski intensitasnya agak dikurangi. Jalan kaki atau lari pagi selama 30 menit tidak masalah. Meski anda berkeringat, lelah, dan haus, setelah mandi pagi atau mandi sore insya Allah badan anda segar kembali. Kebersihan adalah sebagian dari iman. Oleh karena itu meski berpuasa, kita tetap boleh mandi pada waktu pagi dan petang selama tidak berlebihan.

Ibnu Mas’ud berkata, “Jika salah seorang di antara kamu berpuasa, maka hendaklah pada pagi harinya ia dalam keadaan berharum-haruman serta rambut yang tersisir rapi.”[HR Bukhari]

Anas berkata, “Saya mempunyai telaga dan saya suka menceburkan diri di dalamnya, sedang saya saat itu sedang berpuasa.”[HR Bukhari]

Disebutkan dari Nabi saw. bahwa beliau menggosok giginya dengan siwak, sedangkan beliau pada saat itu berpuasa.[HR Bukhari]

Ibnu Umar berkata, “Orang yang berpuasa boleh bersiwak pada permulaan hari dan akhir hari (yakni pada pagi hari dan sore hari) dan tidak boleh menelan ludahnya.”[HR Bukhari]

Lakukanlah shalat Tarawih, karena selain sunnah Nabi, juga memberi ketenangan hati dan juga kesehatan:

Allah ‘Azza wajalla mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunahkan shalat malam harinya. Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. (HR. Ahmad)

Pertimbangkan juga untuk berolahraga 1-2 jam setelah shalat Tarawih, witir, dan membaca Al Qur’an. Jadi jika anda haus, anda bisa minum langsung.

Terakhir agar anda kuat berpuasa, anda harus berniat puasa di bulan Ramadhan demi Allah ta’ala di dalam hati. Niat ini selain membuat anda lebih kuat juga merupakan syarat agar puasa anda diterima Allah.

Meski puasa Ramadhan itu wajib, namun untuk orang-orang yang sakit, orang yang bepergian, atau pun orang yang lanjut usia ada keringanan untuk tidak mengerjakannya.

“…Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin…” [Al Baqarah:184]

Meski demikian, jangan terlalu khawatir. Sebagai contoh, saat Ramadhan sering ditampilkan iklan obat penyakit maag agar ketika puasa tidak terganggu. Alhamdulillah meski ketika kuliah pernah kena penyakit maag, penyakit tersebut jarang menimpa saya hingga kini meski tidak minum obat penyakit maag tersebut. Yang penting makan teratur, dan pikiran harus tenang dengan tawakkal kepada Allah.

Terakhir jangan lupa berdoa kepada Allah agar senantiasa diberi nikmat Iman, Sehat, Kekuatan, serta Kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sebab pada akhirnya Allah lah yang membuat kita jadi sehat dan kuat.

Selasa, 10 Juli 2012

Do'a baikku.....


Tak ada Sikap yang Kau Tunjukkan Padaku,
Sudah Ku Buang Kekerasan Hati ini,
Untuk Menyapa dan Menuliskan sebait kata-kata,
Sungguh aku ingin kau membalasnya,
Pahit rasanya melihat ketika dia menatapku,
Aroma kebencianmu itu serasa menusukku,
Maafkan atas semua Kesalahanku Padamu,
Semua itu tak pernah aku Rencanakan,
Aku bukanlah pria yang Berani menerjang samudera cinta yang luas,
Aku hanya sebuah ironi yang Bisu,
Yang berusaha masuk dalam Elegi Hatimu,
Semuanya sudah berakhir layaknya sajak Romantis,
Hatiku sudah berkali kali berkata,
Namun hati ini tetap saja menentang hingga pada suatu penyesalan,
Penyesalan yang membuat aku Menjerit,
Penyesalan yang membuat aku Sakit,
Penyesalan yang membuat aku sering Begadang,
Maafkan atas segala rasa cinta ini,
Maafkan atas segala rasa kagum ini,
Maafkan atas segala semua rasa yang Tertuang,
Maafkan atas Kebodohanku,
Meskipun kau tertawa atas semua yang terjadi,
Aku tak akan pernah Membencimu,
Do'a baikku selalu Menyertaimu,
Semoga aku dan kamu diberi perlindungan oleh Alloh SWT
Aamiin yaa Robbal 'Alamin...

Senin, 09 Juli 2012

Cinta dan Kebencian



Pribadi bagaimana bisa yang menjadi pembohong?
Bohong dapat digunakan sebagai sarana dalam mencapai tujuan interaksi sosial.
Misalnya untuk mendapatkan teman,sahabat pacar atau mempengaruhi orang lain.
Ini artinya bohong memang bisa dimanipulasi sesuai kehendak untuk menggapai tujuan tertentu.
Orang-orang yang manipulatif adalah mereka yang bisa
memanfaatkan bohong secara maksimal.

Apakah ada orang yang membohongi diri sendiri?
“Jangan membohongi diri sendiri..!”
Begitu biasanya peringatan yang diberikan kepada seseorang untuk jujur pada dirinya sendiri.
Tapi apa sebenarnya bohong terhadap diri sendiri itu?
Bohong kepada diri sendiri sebenarnya konsep yang masih kabur.
Menurut sebagian pihak,artinya mengingkari apa yang menjadi kehendak hatinya yang paling dalam.
Tapi kehendak hati yang paling dalam itu apa maksudnya?
Sekali lagi,ini adalah sekedar konsep yang kabur.
Biasanya seseorang dikatakan berbohong pada diri sendiri jika menyatakan kepada diri sendiri,
berbeda dari yang dirasakan sendiri.
Misalnya Anda merasa bahwa Anda masih mencintai seseorang bernama sersan,
namun Anda mengatakan kepada diri Anda sendiri,
bahwa Anda sudah tidak mencintainya lagi.
“Aku sudah tidak mencintai sersan lagi,sudah tidak lagi..!!!
Pada saat Anda mengatakan pada orang lain bahwa Anda sudah tidak mencintai sersan,
maka pada saat itu sudah berubah menjadi bohong kepada orang lain.
Nah,jadi bedanya hanya soal siapa yang menjadi korban kebohongan.
Pertanyaannya:''apa mungkin membohongi diri sendiri..??
karena diri sendiri tentunya cukup sadar dengan apa yang dirasakan.
Artinya tahu fakta apa adanya.
Anda tahu fakta bahwa Anda masih mencintai sersan,
tapi Anda berusaha menyingkirkan pikiran itu dari diri Anda sehingga Anda mengingkarinya.
Jika semacam itu dianggap bohong terhadap diri sendiri,
lalu apa bedanya dengan lamunan atau khayalan?
Misalnya pada saat berkhayal,
Anda membayangkan menjadi pemain sepakbola hebat yang bermain di klub terkenal di dunia.
Di sisi lain Anda hanyalah penggemar sepakbola yang skill bermain Anda hanya cukup untuk tim Kampung.
Anda tahu faktanya,dan Anda mengingkarinya.
Apakah itu yang dimaksud kebohongan terhadap diri sendiri?
Kebohongan bisa membentuk lingkaran setan dan terus bertumpuk.
Sekali kebohongan dilakukan, biasanya kebohongan akan abadi karena harus terus melakukan kebohongan agar tidak dianggap berbohong.
Apa yang anda rasakan ketika berbohong?
Apakah Anda merasakan munculnya perasaan bersalah?
Atau munculnya rasa was-was?
Degup jantung lebih kencang sehingga dada berdebar-debar?
Bulu kuduk merinding Atau Anda tidak merasakan apa-apa?
Sebagian orang melaporkan munculnya perasaan bersalah setelah berbohong.
Sebuah penelitian juga menemukan bahwa tekanan yang dialami seseorang ketika berbohong akan terus meningkat dari sebelum berbohong,
saat berbohong dan yang tertinggi pada beberapa saat sesudah berbohong.
Namun demikian kebanyakan yang berbohong menyatakan bahwa kebohongan yang dilakukannya bukan sesuatu yang serius.
Pada umumnya orang merasa bahwa kebohongan yang dilakukannya bertujuan melindungi yang dibohongi ataupun melindungi diri sendiri.
Sangat jarang orang mengaku berbohong untuk mendapatkan keuntungan personal.
Berbohong digunakan sebagai cara agar semuanya merasa nyaman.
Begitu pengakuan dari yang melakukan kebohongan.
Pada umumnya pembohong juga mengaku melakukan kebohongan yang lebih sedikit daripada orang lain.
Mereka biasanya juga mengaku cukup sukses dalam berbohong.
Mungkin orang yang berbohong akan merasa risih atau malu untuk berada lebih dekat dengan orang lain setelah menyampaikan kebohongan.
Boleh jadi,setelah berbohong,seseorang akan berupaya menjauh dari pihak yang dibohongi atau sekurangnya menjaga jarak.
Jadi,kalau setelah bercerita pada Anda seseorang tidak berusaha lebih dekat,
maka mungkin dia menceritakan cerita bohong.
Mereka yang berbohong biasanya kemudian cenderung memberikan tekanan berlebih pada apa yang dibohongkan.
Cenderung lebih emosional,lebih dalam tekanan suaranya dalam menyampaikan,
dan lebih memperhatikan.
Kadang tidak terdapat kesesuaian antara kondisi yang diceritakan dengan apa yang ditampilkan.
pembohong biasanya memberikan jawaban yang lebih singkat.
Mereka juga menunda jawaban lebih lama,
sering mengalami kekeliruan ucapan,
jawaban yang diberikan kurang serius atau terkesan main-main.
Terkadang dalam jawaban itu juga mengandung kegugupan.
Pada umumnya orang berusaha melihat seseorang berbohong
atau tidak berdasarkan ekspresi wajah.
Jika Anda merasa ada yang kurang beres dengan apa yang diucapkan oleh lawan bicara,
maka Anda akan cenderung melihat ke wajahnya untuk memastikan apakah lawan bicara Anda itu serius atau tidak.
Jika dinilai serius maka dianggap tidak berbohong.
Sebaliknya jika dianggap kurang serius maka akan dinilai berbohong.
Hal itu ada benarnya karena pada saat berbohong biasanya secara spontan terjadi perubahan ekspresi wajah.
Nah,para pembohong biasanya berupaya menutupi satu ekspresi wajah dengan perilaku atau ekspresi lainnya yang tidak asli.
Hal itu dilakukan untuk menimbulkan ekspresi yang mendukung cerita bohong.



Sebuah Kebohongan Pasti akan di ikuti dengan Kebohongan yang Selainnya...
Ingatlah bahwa Kebaikan pasti akan di balas Kebaikan oleh Alloh swt,
Namun juga sebaliknya,Alloh swt akan menimpakan,
Keburukan bagi orang-orang yang Berbuat Buruk...

Ingatlah..bahwa kebohongan pasti akan Terungkap Juga,
Itu hanya Masalah Waktu Saja,
Sepandai-pandainya Manusia Menyembunyikan Bangkai,
Pasti akan Tercium juga Baunya...
Sebab Alloh Maha Melihat kita dan Maha Mengetahui apa yang ada di Pikiran Kita....
Sebelum sudah terlanjur lama,maka bertaubatlah dan minta maaf,
minta maaflah...dan akui semuanya.....
itu akan lebih baik,insyaAlloh...


Tenaga apakah yang menggerakkan kehidupan?
        '' Cinta dan Kebencian....
Kedua-dua itulah yang mewarnai sejarah hidup manusia menjadi Putih atau Hitam.
Karena Cinta, Adam dan Hawa bersatu.
Karena Cinta, Taj Mahal di India terbina.
Dan banyak lagi bukti di dalam dunia nyata ini betapa agungnya Cinta itu.

Berawal dari cinta, cerita kehidupan diputar.
Tapi sayang, sejak awal mula kisah sejarah manusia ini,
cinta telah dikotori oleh kebencian.
Kebencianlah yang menyebabkan Qabil membunuh Habil,
sebuah tragedi paling tragis untuk pertama kalinya dalam sejarah kemanusiaan. Pembunuhan manusia oleh manusia.
Yaa..Cinta dan kebencian pulalah yang saat ini kita saksikan,
meramaikan drama kehidupan ini.
Dunia ini dipenuhi dengan kisah cinta yang begitu mempesona,
juga kisah kebencian yang sangat memilukan.

Cinta membuat dunia menjadi kelihatan Hidup,damai,sejuk,indah dan penuh mempesona...
Sebaliknya kebencian menjadikan dunia ini nampak membujur kaku seperti mayat, seperti perkuburan.
Aromanya menyengat tak ubahnya Bangkai.
Bunga-bunga menjadi Layu.
Setiap mata menatap penuh Kekosongan,
Kesedihan dan Kepiluan....

Cinta menawarkan titik-titik air yang sungguh menyejukkan.
Setiap titisannya menghidupkan Jiwa yang Gersang,
Tiap titikannya adalah Syurga...
Kebencian menyebarkan Aroma Darah,menitiskan air mata.
Tiap titisnya membuat Jiwa menjadi Gersang.
Tiap titiknya adalah Api,Lalu Membakar Kehidupan.
Panas yang luar biasa...!!!
Cinta menggerakkan kebaikan...
Kebencian memunculkan kejahatan...
Sejarah Kebaikan adalah Sejarah Cinta.
Sejarah Kejahatan adalah Sejarah Kebencian.
Maka tebarkanlah Cinta di segenap Penjuru Dunia.
Berjalanlah dengan Cinta....
Siramlah setiap Relung jiwa yang Hampa dengan Cinta,
niscaya ia menjadi Hidup dan Penuh Mempesona..
aamiin..insyaAlloh...
by:ARS

Minggu, 08 Juli 2012

Terlahir hanya untuk cinta dan mencintai


Perjalanan manusia, lebih dari separuh usianya tertumpu hanya untuk cinta dan saling mencintai.
Kecintaan terhadap diri sendiri, cinta kepada Sang Pencipta, rasa memiliki karena berlandaskan cinta, bahkan benci dan menjauhi sesuatu atas dasar nama cinta.
Begitu juga dengan cinta pada artian asmara, ketika rasa sepi muncul pada seorang insan,
Tuhan memberikan pasangan yang diambil dari bagian tubuhnya sendiri.
Adalah seruas tulang rusuk,berjumlah ganjil,tidak lurus dan mudah patah.

Dapat dibayangkan secara dramatis,kepiluan yang diredam dalam kerinduan untuk bisa berjumpa disebabkan adanya gelora cinta.
Tidak terpikir mencari kekasih pengganti,berselingkuh yang terngiang hanyalah pasangannya di taman bunga surgawi.
Karena cinta maka akan melampaui segala yang telah dimiliki.
Tidak jarang seorang wanita,cinta terhadap kekasihnya lebih hakiki,
dari pada kecintaan pada tubuh yang sudah dimiliki oleh laki-laki lain.
Begitu kuat harmonisasi cinta,bagaikan daya tarik menarik dua kutub magnet berbeda.

Di pedalaman yang tidak terjangkau cahaya langsung matahari,
masih memungkinkan tumbuhnya butir-butir cinta.
Di tempat-tempat gurun salju, tersedia hangatnya cinta.
Di padang gersang yang tandus saling menggigil tatkala tidak ada cinta menyelimuti tubuh.

Ketika cinta berada dalam posisi bimbang dan keterpakasaan melawan keyakinan,
adalah wujud keliaran karakter manusia dalam cinta.
Seperti berada dikegelapan pada penyimpangan kodrati sekalipun masih ditangkis sebagai hak asasi manusia,bebas memiliki dalam menentukan cinta.
Karena cinta adalah rasa bukan pemikiran.
Inilah yang dikatakan cinta selubung bisu,
yakni ketika cinta tidak dapat memberikan kenyamanan namun sebagai teror yang nikmat dan untuk dinikmati dalam kebersamaan.

Sebenarnya masih ada cinta lain yang lebih sarat makna,
dibanding dengan kecintaan-kecintaan terhadap asmara antara sesama ataupun lain jenis.
Adalah kecintaan manusia terhadap Ilahi, begitu juga sebaliknya.
Saling sayang menyayangi dan  saling cinta mencintai tanpa ada batas dinding cakrawala.
Sangat kecil bentuknya terletak di tengah naluri setiap insan,
namun akan sangat besar maknanya bila ingin mengkaji lebih dalam,
di luar jangkauan sejauh mata memandang.


remember its..!!!

1.Kebohongan Persepsi.
Cinta tak harus memiliki
Seseorang ingin memiliki,
Bahkan terkadang harus saling memiliki,
2.Kebohongan Hati.
Senang melihat seseorang dicintai berbahagia dengan orang lain
Hanya pura-pura bahagia di saat hati tersakiti
Itu kesesatan doktrinasi munafik..!!!
3.Kebohongan Analogi.
Lebih bahagia dicintai dari pada mencintai,
Saat dicintai hanya merasa bangga,akan tetapi
Ketika mencintai dapat merasakan arti sesungguhnya
4.Kebohongan Cinta.
Lebih berharga 1 orang yang mencintai kekuranganmu,
Dari pada 1000 orang yang mencintai kehebatanmu..!!!


Tertatih dalam langkah yang pasti,
Tertatih pada kebimbangan imajinasi,
Tertatih oleh kegalauan hati.
Kepiluan itu terasa tanpa disadari,
kepiluan itu dalam denyut fluktuasi,
kepiluan itu belum berhenti sampai saat ini.
Berhentilah sebelum tersakiti untuk yang kesekian kali,
tak ada gunanya terus berlari....

Harapan untuk hari esok yang lebih cerah akan selalu ada,
di kala mentari mulai menampakkan wajah maka saat itulah awal kehidupan di mulai.
Setitik harapan bersemi untuk meraih hari ini, akan terhenti ketika senja mulai menampakkan temaram jingga.
Bukan untuk mensunyikan kondisi, tetapi sebagai alih dari rotasi.

Ketika cakrawala mulai gulita,
Percayalah itu adalah tanda dari interospeksi diri.
Yaaah....interospeksi dikesunyian dan keheningan malam.
Semilir aroma kemurnian sejuk mengalir seperti air,
tanpa selimut bebatuan terjal menjulang sebagai penghalang.
Pastikan....sudah memahami makna semua ini....
by:ARS..

Jumat, 06 Juli 2012

Ilmu yang bermanfaat


Tidak sedikit dari kita yang menuntut ilmu namun kadang tidak bermanfaat bagi si pemiliknya.
Padahal yang disebut ilmu adalah jika bermanfaat dan bukan ilmu yang sekedar dihafalkan.
Yang dimaksud dengan ilmu yang bermanfaat adalah ilmu syar’i atau ilmu agama yang diamalkan oleh si pemiliknya.
Imam Syafi’i memiliki nasehat berharga di mana beliau berkata,

العلم ما نفع، ليس العلم ما حفظ

“Ilmu adalah yang bermanfaat dan bukan hanya dihafalkan” (Siyar A’lamin Nubala, 10: 89).

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang semakin membuat seseorang mengenal Rabbnya.

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang bukan dicari untuk membanggakan diri dan sombong.
Sehingga ketika orang di bawahnya menyampaikan suatu ilmu,
maka ia pun menerima jika itu adalah kebenaran.

Ilmu yang bermanfaat membuat seseorang tidak gila dunia,
tidak mencari popularitas dan tidak ingin dirinya tenar.

Ilmu yang bermanfaat tidak menjadikan seseorang sombong di hadapan yang lain dan tidak sampai membodoh-bodohi yang lain.
Jika ada yang menyelisihi ajaran Rasul, maka ia mengkritiknya karena Allah,
bukan marah  karena selain Allah atau bukan karena ingin meninggikan derajatnya.

Ilmu yang bermanfaat membuat seseorang suuzhon pada dirinya sendiri (artinya: merasa dirinya penuh kekurangan) dan husnuzhon (berprasangka baik) pada orang-orang yang berilmu sebelumnya (para salaf).
Ia selalu berprasangka bahwa yang lebih salaf darinya lebih utama.

Kita saat ini telah hidup di zaman yang lebih banyak orator daripada alim yang banyak ilmu.

قال ابن مسعود: إنكم في زمان كثير علماؤه قليل خطباؤه، وسيأتي بعدكم زمان قليل علماؤه كثير خطباؤه.

Ibnu Mas’ud berkata, “Kalian hidup di zaman yang terdapat banyak ulama dan sedikit yang pintar berkoar-koar.
Dan nanti setelah kalian akan ditemui zaman yang sedikit ulama namun lebih banyak orang yang pintar berkoar-koar.”

فمن كثر علمه وقل قوله فهو الممدوح، ومن كان بالعكس فهو مذموم.

Siapa yang lebih banyak ilmunya dan sedikit bicaranya,
maka itulah yang terpuji.
Dan jika sebaliknya,maka dialah yang tercela.

قال الأوزاعي: العلم ما جاء به أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم، فما كان غير ذلك فليس بعلم.

Al Auza’i berkata,
“Yang disebut ilmu adalah yang datang dari para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan selain itu maka bukanlah ilmu.”
(Diringkas dari tulisan Ibnu Rajab Al Hambali dalam risalah “Fadhlu ‘Ilmis Salaf ‘ala ‘Ilmi Kholaf”. Lihat di link di sini)

Oleh karena itu, kita diajarkan ketika shalat Shubuh saat hendak salam membaca do’a,

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

[Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon thoyyibaa wa ‘amalan mutaqobbalaa] “Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib dan amalan yang diterima” (HR. Ibnu Majah no. 925, shahih)

فنسأل اللَه تعالى علماً نافعاً، ونعوذ به من علم لا ينفع، ومن قلب لا يخشع، ومن نفس لا تشبع، ومن دعاء لا يسمع، اللهم إنّا نعوذ بك من هؤلاء الأربع.

Kita memohon kepada Allah Ta’ala,
semoga Allah menganugerahkan kita ilmu yang bermanfaat dan kita berlindung pada Allah dari ilmu yang tidak bermanfaat,dari hati yang tidak khusyu’,
dari jiwa yang tidak pernah merasa puas dan dari do’a yang tidak dikabulkan.
Ya Allah, kami berlindung kepadamu agar dijauhkan dari keempat hal tadi.

Bertekad untuk melakukan kebaikan sudah seperti orang yang melakukannya.


Sebagian kita barangkali belum mengetahui bahwasanya dengan niatan saja untuk beramal (maksudnya: tekad) kuat namun tidak jadi mengamalkan karena suatu sebab,
itu sudah bernilai pahala dan dicatat satu kebaikan.
Bagaimana halnya jika sampai diamalkan.
Hal ini menunjukkan bahwa hendaklah kita bersemangat dalam kebaikan, bahkan bertekad kuat untuk melakukan banyak amalan sholih.
Dalam hadits qudsi, dari Abu Hurairah,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
diriwayatkan dari Allah Ta’ala,

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً ، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ

“Sesungguhnya Allah mencatat berbagai kejelekan dan kebaikan lalu Dia menjelaskannya.
Barangsiapa yang bertekad untuk melakukan kebaikan lantas tidak bisa terlaksana,
maka Allah catat baginya satu kebaikan yang sempurna.
Jika ia bertekad lantas bisa ia penuhi dengan melakukannya,
maka Allah mencatat baginya 10 kebaikan hingga 700 kali lipatnya sampai lipatan yang banyak.”
(HR. Bukhari no. 6491 dan Muslim no. 130)

Ibnu Rajab Al Hambali berkata, “Yang dimaksud ‘hamm’ (bertekad) dalam hadits di atas adalah bertekad kuat yaitu bersemangat ingin melakukan amalan tersebut.
Jadi niatan tersebut bukan hanya angan-angan yang jadi pudar tanpa ada tekad dan semangat.”
(Jaami’ul Ulum wal Hikam, 2: 319)

Perihal bertekad dalam beramal di sini, kita dapat melihat pada hadits lainnya,

مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ

“Barangsiapa yang berdo’a pada Allah dengan jujur agar bisa mati syahid,
maka Allah akan memberinya kedudukan syahid walau nanti matinya di atas ranjangnya.”
(HR. Muslim no. 1908).

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنِ امْرِئٍ تَكُونُ لَهُ صَلاَةٌ بِلَيْلٍ فَغَلَبَهُ عَلَيْهَا نَوْمٌ إِلاَّ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَجْرَ صَلاَتِهِ وَكَانَ نَوْمُهُ صَدَقَةً عَلَيْهِ

“Tidaklah seseorang bertekad untuk bangun melaksanakan shalat malam, namun ketiduran mengalahkannya, maka Allah tetap mencatat pahala shalat malam untuknya dan tidurnya tadi dianggap sebagai sedekah untuknya.” (HR. An Nasai no. 1784, shahih menurut Syaikh Al Albani).

Abud Darda’ berkata, “Barangsiapa mendatangi ranjangnya, lantas ia berniat ingin shalat malam.
Sayangnya, tidur telah mengalahkannya hingga ia bangun ketika shubuh,
maka akan dicatat sebagai kebaikan apa yang ia niatkan.”
(HR. Ibnu Majah secara marfu’. Ad Daruquthni berkata bahwa hadits ini mawquf. Lihat Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 319).
Perkataan Abud Darda’ ini semakna dengan hadits ‘Aisyah di atas.

Sa’id bin Al Musayyib berkata,
“Barangsiapa bertekad melaksanakan shalat, puasa, haji, umrah atau berjihad,
lantas ia terhalangi melakukannya, maka Allah akan mencatat apa yang ia niatkan.”

Abu ‘Imran Al Juwani berkata,
 “Malaikat pernah berseru: catatlah bagi si fulan amalan ini dan itu.”
Lantas ia berkata, “Wahai Rabbku, sesungguhnya si fulan tidak beramal apa-apa.”
Lantas dijawab, “Ia mendapatkan yang ia niatkan (tekadkan).”

Ulama salaf berkata, “Bertekad untuk melakukan kebaikan sudah seperti orang yang melakukannya.”

Hadits berikut pun bisa jadi renungan bahwasanya setiap orang akan mendapatkan yang ia niatkan walau ia tidak sampai beramal asal sudah punya tekad yang kuat untuk beramal.
Dari Abu Kabsyah Al Anmariy, ia berkata bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا الدُّنْيَا لأَرْبَعَةِ نَفَرٍ عَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالاً وَعِلْمًا فَهُوَ يَتَّقِى فِيهِ رَبَّهُ وَيَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ وَيَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْمَنَازِلِ وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ عِلْمًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالاً فَهُوَ صَادِقُ النِّيَّةِ يَقُولُ لَوْ أَنَّ لِى مَالاً لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلاَنٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالاً وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا فَهُوَ يَخْبِطُ فِى مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لاَ يَتَّقِى فِيهِ رَبَّهُ وَلاَ يَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ وَلاَ يَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا فَهَذَا بِأَخْبَثِ الْمَنَازِلِ وَعَبْدٍ لَمْ يَرْزُقْهُ اللَّهُ مَالاً وَلاَ عِلْمًا فَهُوَ يَقُولُ لَوْ أَنَّ لِى مَالاً لَعَمِلْتُ فِيهِ بِعَمَلِ فُلاَنٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ

“Dunia telah diberikan pada empat orang:

Orang pertama, diberikan rizki dan ilmu oleh Allah.
Ia kemudian bertakwa dengan harta tadi kepada-Nya,
menjalin hubungan dengan kerabatnya, dan ia pun tahu kewajiban yang ia mesti tunaikan pada Allah.
Inilah sebaik-baik kedudukan.

Orang kedua, diberikan ilmu oleh Allah namun tidak diberi rizki berupa harta oleh Allah.
Akan tetapi ia punya niat yang kuat (tekad) sembari berujar,
‘Seandainya aku memiliki harta, aku akan beramal seperti  si fulan.’
Orang ini akan mendapatkan yang ia niatkan.
Pahalanya pun sama dengan orang yang pertama.

Orang ketiga, diberikan rizki oleh Allah berupa harta namun tidak diberikan ilmu.
Ia akhirnya menyia-nyiakan hartanya tanpa dasar ilmu, ia pun tidak bertakwa dengan harta tadi pada Rabbnya dan ia juga tidak mengetahui kewajiban yang mesti ia lakukan pada Allah.
Orang ini menempati sejelek-jelek kedudukan.

Orang keempat, tidak diberikan rizki oleh Allah berupa harta maupun ilmu.
Dan ia pun berujar, ‘Seandainya aku memiliki harta, maka aku akan berfoya-foya dengannya.’
Orang ini akan mendapatkan yang ia niatkan. Dosanya pun sama dengan orang ketiga.”
(HR. Tirmidzi no. 2325, shahih kata Syaikh Al Albani).

Semoga pelajaran ini begitu berharga.
Dengan niatan saja, bisa bernilai kebaikan.
Namun ingat sekali lagi, niatan di sini adalah tekad bukan angan-angan.
Sehingga 1000 angan-angan tidaklah bermanfaat karena tidak ada realisasi atau tidak ada langkah menuju kepada kebaikan.
Berbeda halnya dengan tekad dalam kebaikan, pasti ada persiapan dan langkah yang ingin ditempuh.
Silakan kembali memperhatikan penjelasan Ibnu Rajab di atas.

Semoga Allah memberikan kita semangat untuk dapat terus beramal sholih sepanjang hayat. Wallahu waliyyut taufiq.

Kamis, 05 Juli 2012

Tiga syarat disebut Bid'ah


Sebagian orang kadang memahami apa yang dimaksud dengan bid'ah.
Mereka menganggap bahwa bid'ah adalah setiap perkara baru.
Sehingga karena saking tidak suka dengan orang yang meneriakkan bid'ah,
ia pun mengatakan, "Kalau memang hal itu bid'ah,
kamu tidak boleh pakai HP, Laptop,motor,mobil,dll.
tidak boleh haji dengan naik pesawat, tidak boleh pakai komputer, dst
karena semua itu baru dan bid'ah adalah suatu yang baru dan dibuat-buat".
Padahal sebenarnya hal-hal tadi bukanlah bid'ah yang tercela dalam Islam
karena bid'ah yang tercela adalah bid'ah dalam masalah agama.
Begitu juga ada yang tidak setuju dengan nasehat bid'ah, ia menyampaikan bahwa para sahabat dahulu mengumpulkan Al Qur'an dan di masa 'Umar dihidupkan shalat tarawih secara berjama'ah.
Syubhat-syubhat yang muncul ini karena tidak memahami hakekat bid'ah.
Untuk lebih jelas dalam memahami bid'ah, kita seharusnya memahami tiga syarat disebut bid'ah yang disimpulkan dari dalil-dalil berikut ini.
Pertama: Hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu,
dalam hadits tersebut disebutkan sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,

وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Hati-hatilah dengan perkara yang diada-adakan karena setiap perkara yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.”[1]

Kedua: Hadits Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dalam hadits tersebut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan (bid’ah) dan setiap bid’ah adalah sesat.”[2]

Dalam riwayat An Nasa’i dikatakan,

وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ

“Setiap kesesatan tempatnya di neraka.”[3]

Ketiga: Hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.”[4]

Keempat: Dalam riwayat lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.”[5]

Dari hadits-hadits tersebut dapat disimpulkan apa yang dimaksud bid’ah yang terlarang dalam agama,
yaitu:

1.Sesuatu yang baru (dibuat-buat).
2.Sesuatu yang baru dalam agama.
3.Tidak disandarkan pada dalil syar’i.

1.Pertama: Sesuatu yang baru (dibuat-buat).

Syarat pertama ini diambil dari sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ أَحْدَثَ

“Siapa yang berbuat sesuatu yang baru.”

كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ

“Setiap yang baru adalah bid’ah.”

Sehingga masuk dalam definisi adalah segala sesuatu yang baru yang tidak ada contoh sebelumnya baik berkaitan dengan urusan agama maupun dunia,
baik sesuatu yang terpuji (mahmudah) maupun yang tercela (madzmuma).
Sehingga perkara yang sudah ada sebelumnya yang tidak dibuat-buat tidak termasuk bid’ah
seperti shalat lima waktu dan puasa Ramadhan.
Perkara dunia juga termasuk dalam definisi pertama ini,
namun akan semakin jelas jika kita menambah pada syarat kedua.

2.Kedua: Sesuatu yang baru dalam agama.

Karena dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan,

فِى أَمْرِنَا هَذَا

“Dalam urusan agama kami.” Sehingga perkara dunia tidak termasuk dalam hal ini.
Yang dimaksudkan bid’ah dalam urusan agama berarti:
(1) bid’ah mendekatkan diri pada Alloh dengan sesuatu yang tidak disyari’atkan,
(2) bid’ah telah keluar dari aturan Islam, dan
(3) sesuatu dilarang karena dapat mengantarkan pada bid’ah lainnya.

3.Ketiga: Tidak disandarkan pada dalil syar’i yang bersifat umum maupun khusus.

Hal ini diambil dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَا لَيْسَ مِنْهُ

“Tidak asalnya (dalilnya) dalam Islam.”

Ini berarti jika sesuatu memiliki landasan dalam Islam berupa dalil yang sifatnya umum,
seperti dalam permasalahan ‘maslahah mursalah’,
contoh mengumpulkan Al Qur’an di masa sahabat,maka tidak termasuk bid’ah. 
Begitu pula jika ada sesuatu yang mendukung dengan dalil yang sifatnya khusus,
seperti menghidupkan kembali shalat tarawih secara berjama’ah di masa
‘Umar bin Khottob tidak termasuk bid’ah.

Tiga syarat di atas telah kita temukan pula dalam perkataan para ulama berikut.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata,

فكلُّ من أحدث شيئاً ، ونسبه إلى الدِّين ، ولم يكن له أصلٌ من الدِّين يرجع إليه ، فهو ضلالةٌ ، والدِّينُ بريءٌ منه ، وسواءٌ في ذلك مسائلُ

الاعتقادات ، أو الأعمال ، أو الأقوال الظاهرة والباطنة .

“Setiap yang dibuat-buat lalu disandarkan pada agama dan tidak memiliki dasar dalam Islam,
itu termasuk kesesatan.
Islam berlepas diri dari ajaran seperti itu termasuk dalam hal i’tiqod (keyakinan),
amalan, perkataan yang lahir dan batin.”[6]

Beliau rahimahullah juga berkata,

والمراد بالبدعة : ما أُحْدِثَ ممَّا لا أصل له في الشريعة يدلُّ عليه ، فأمَّا ما كان له أصلٌ مِنَ الشَّرع يدلُّ عليه ، فليس ببدعةٍ شرعاً ، وإنْ

كان بدعةً لغةً

“Yang dimaksud dengan bid’ah adalah sesuatu yang baru yang tidak memiliki landasan (dalil) dalam syari’at sebagai pendukung.
Adapun jika didukung oleh dalil syar’i, maka itu bukanlah bid’ah menurut istilah syar’i,
namun bid’ah secara bahasa.”[7]

Ibnu Hajar Al Asqolani Asy Syafi’i rahimahullah berkata,

والمراد بقوله كل بدعة ضلالة ما أحدث ولا دليل له من الشرع بطريق خاص ولا عام

“Yang dimaksud setiap bid’ah adalah sesat yaitu setiap amalan yang dibuat-buat dan tidak ada dalil pendukung baik dalil khusus atau umum.”[8]

Ibnu Hajar juga menyatakan mengenai bid’ah,

مَنْ اِخْتَرَعَ فِي الدِّين مَا لَا يَشْهَد لَهُ أَصْل مِنْ أُصُوله فَلَا يُلْتَفَت إِلَيْهِ

“Siapa yang membuat-buat perkara baru dalam agama lalu tidak didukung oleh dalil,
maka ia tidak perlu ditoleh.”[9]

Di tempat lain, Ibnu Hajar berkata,

وَمَا كَانَ لَهُ أَصْل يَدُلّ عَلَيْهِ الشَّرْع فَلَيْسَ بِبِدْعَةٍ ، فَالْبِدْعَة فِي عُرْف الشَّرْع مَذْمُومَة بِخِلَافِ اللُّغَة فَإِنَّ كُلّ شَيْء أُحْدِث عَلَى غَيْر مِثَال

يُسَمَّى بِدْعَة سَوَاء كَانَ مَحْمُودًا أَوْ مَذْمُومًا

“Sesuatu yang memiliki landasan dalil dalam syari’at, maka itu bukanlah bid’ah.
Maka bid’ah menurut istilah syari’at adalah tercela berbeda dengan pengertian bahasa karena bid’ah secara bahasa adalah segala sesuatu yang dibuat-buat tanpa ada contoh sebelumnya baik terpuji maupun tercela.”[10]

Setelah memahami yang dikemukakan di atas, pengertian bid’ah secara ringkas adalah,

ما أحدث في الدين من غير دليل

“Sesuatu yang baru (dibuat-buat) dalam masalah agama tanpa adanya dalil.”[11]
Inilah yang dimaksud dengan bid’ah yang tercela dan dicela oleh Islam.

Semoga dengan memahami hal ini, kita tidak rancu lagi dengan berbagai macam hal seputar bid'ah,
terkhusus dalam memahami perkataan ulama mengenai bid'ah hasanah.

Wallahu waliyyut taufiq.


[1] HR. Abu Daud no. 4607 dan Tirmidzi no. 2676. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih.

[2] HR. Muslim no. 867

[3] HR. An Nasa’i no. 1578. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.

[4] HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718

[5] HR. Muslim no. 1718.

[6] Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 128.

[7] Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 127.

[8] Fathul Bari, 13: 254.

[9] Fathul Bari, 5: 302.

[10] Fathul Bari, 13: 253.

[11] Lihat Qowa’id Ma’rifatil Bida’, hal. 22. Pembahasan pada point ini juga diringkas dari Qowa’id Ma’rifatil Bida’, hal. 17-22.

Do'a saat Hati Sedang Gelisah


Do'a Gelisah

اللَّهُمَّ إِنِّى عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِى بِيَدِكَ مَاضٍ فِىَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِىَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ

عَلَّمْتَهُ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِى كِتَابِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِى عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِى وَنُورَ صَدْرِى وَجَلاَءَ حُزْنِى

وَذَهَابَ هَمِّى

Alloohumma innii 'abduka wabnu abdika wabnu amatika naashiyatii biyadika,
maadlin fiyya hukmuka, 'adlun fiyya qodloo'uka,
as-aluka bikullisminn huwa laka sammaita bihi nafsaka au 'allamtahu ahadan min kholqika au anzaltahu fii kitaabika awista'tsarta bihi fii 'ilmil ghoibi 'indaka an taj'alal Qur'aana robii'a qolbii wanuuro shodrii wa jalaa-a huznii wa dzahaaba hammii

Artinya :
Ya Alloh...
sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu,
dan anak hamba perempuan-Mu.
Ubun-ubunku berada di tangan-Mu.
Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku.
Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu,
yang Engkau namakan diri-Mu dengannya,
atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu,
atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu,
atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu,
agar Engkau jadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku,
cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku.

Keterangan :
Doa ini dibaca ketika gelisah.
Doa ini diambil dari hadits riwayat Ahmad.
Dalam hadits itu juga disebutkan keutamaannya,
yaitu siapa yang ditimpa kegelisahan atau kesedihan lalu membaca doa tersebut,
Alloh akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahannya serta menggantikannya dengan kegembiraan.

DOA GELISAH UNTUK PEREMPUAN

اللَّهُمَّ إِنِّى أَمَتُكَ وَإِبْنَتُ عَبْدِكَ وَإِبْنَتُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِى بِيَدِكَ مَاضٍ فِىَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِىَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ

عَلَّمْتَهُ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِى كِتَابِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِى عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِى وَنُورَ صَدْرِى وَجَلاَءَ حُزْنِى

وَذَهَابَ هَمِّى

Alloohumma innii amatuka wa ibnatu abdika wa ibnatu amatika naashiyatii biyadika,
maadlin fiyya hukmuka, 'adlun fiyya qodloo'uka,
as-aluka bikullisminn huwa laka sammaita bihi nafsaka au 'allamtahu ahadan min kholqika au anzaltahu fii kitaabika awista'tsarta bihi fii 'ilmil ghoibi 'indaka an taj'alal Qur'aana robii'a qolbii wanuuro shodrii wa jalaa-a huznii wa dzahaaba hammii..

Artinya :
Ya Alloh...
sesungguhnya aku adalah hamba perempuan-Mu,
 anak perempuan dari hamba laki-laki-Mu, dan anak perempuan dari hamba perempuan-Mu.
Ubun-ubunku berada di tangan-Mu.
Hukum-Mu berlaku pada diriku.
Ketetapan-Mu adil atas diriku.
Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu,
yang Engkau namakan diri-Mu dengannya,
atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu,
atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu,
atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu,
agar Engkau jadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku,
cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku.

Keterangan :
Demikianlah lafadz doa untuk perempuan (muanats) yang difatwakan oleh Ibnu Taimiyah,
karena lafadz asli dalam doa pada hadits di atas asalah untuk laki-laki.

Demikian Doa Gelisah (Menghilangkan Kegelisahan),
semoga kita biasa mengamalkan doa tersebut.

Rabu, 04 Juli 2012

Do'a Harian Bulan Ramadhan


Doa hari – 1.
Yaa Alloh...
Jadikanlah puasaku sebagai puasa orang-orang yang benar-benar berpuasa.
Dan ibadah malamku sebagai ibadah orang-orang yang benar-benar melakukan ibadah malam.
Dan jagalah aku dari tidurnya orang-orang yang lalai.
Hapuskanlah dosaku ...Wahai Tuhan sekalian alam,
Dan ampunilah aku...Wahai Pengampun para pembuat dosa.

Doa hari – 2.
Yaa Alloh...
Dekatkanlah aku kepada keridloan-MU dan
jauhkanlah aku dari kemurkaan serta balasan-MU.
Berilah aku kemampuan untuk membaca ayat-ayat-MU dengan rahmat-MU,
Wahai Maha Pengasih dad semua Pengasih..

Doa hari – 3.
Yaa Alloh...
Benikanlah aku rizki akal dan kewaspadaan.
dan jauhkanlah aku dari kebodohan dan kesesatan.
Sediakanlah bagian untukku dari segala kebaikan yang KAU turunkan,
demi kemurahan-MU, Wahai dzat Yang Maha Dermawan dari semua dermawan...

Doa hari – 4.
Yaa Alloh...
Berikanlah kekuatan kepadaku, untuk menegakkan perintah-perintah-MU,
dan berilah aku manisnya berdzikir mengingat-MU.
Berilah aku kekuatan untuk menunaikan syukur kepada-MU,dengan kemuliaan- MU. 
Dan jagalah aku dengan penjagaan-MU dan perlindungan-MU,
Wahai dzat Yang Maha Melihat...


Doa hari – 5.
Yaa Alloh....
Jadikanlah aku diantara orang-orang yang memohon ampunan,
dan jadikanlah aku sebagai hamba-MU yang sholeh
dan setia serta jadikanlah aku diantara Auliya'- MU yang dekat disisi-MU,
dengan kelembutan-MU,
Wahai dzat Yang Maha Pengasih di antara semua pengasih.

Doa hari – 6.
Yaa Alloh....
Janganlah Engkau hinakan aku karena perbuatan maksiat terhadap-MU,
dan janganlah Engkau pukul aku dengan cambuk balasan-MU.
Jauhkanlah aku dari hal-hal yang dapat menyebabkan kemurkaan-MU,
dengan anugerah dan bantuan-MU,
Wahai puncak keinginan orang-orang yang berkeinginan...

Doa hari – 7. 
Yaa Alloh....
Bantulah aku untuk melaksanakan puasanya, dan ibadah malamnya.
Jauhkanlah aku dari kelalaian dan dosa-dosanya.
Dan berikanlah aku dzikir berupa dzikir mengingat-MU secara berkesinambungan,
dengan Taufiq- MU,
Wahai Pemberi Petunjuk orang-orang yang sesat....

Doa hari – 8.
Yaa Alloh...
Berilah aku rizki berupa kasih sayang terhadap anak-anak yatim dan pemberian makan,
serta penyebaran salam dan pergaulan dengan orang-orang mulia dengan kemuliaan-MU,
Wahai tempat berlindung bagi orang-onang yang berharap...

Doa hari – 9.
Yaa Alloh...
Sediakanlah untukku sebagian dari rahmat-MU yang luas,
dan berikanlah aku petunjuk kepada ajaran- ajaran-MU yang terang,
dan bimbinglah aku menuju kepada kerelaan-MU yang penuh dengan kecintaan-MU,
Wahai harapan orang-orang yang rindu...

Doa hari – 10.
Yaa Alloh....
Jadikanlah aku diantara orang-orang yang bertawakkal kepada-Mu,
dan jadikanlah aku diantara orang- orang yang menang disisi-MU,
dan jadikanlah aku diantara orang-orang yang dekat kepada-MU dengan ihsan-MU,
Wahai Tujuan orang-orang yang memohon....

Doa hari – 11.
Yaa Alloh...
Tanamkanlah dalam diriku kecintaan kepada perbuatan baik,
dan tanamkanlah dalam diriku kebencian terhadap kemaksiatan dan kefasikan.
Jauhkanlah dariku kemurkaan-MU dan api neraka dengan pertolongan-MU,
Wahai Penolong orang-orang yang meminta pertolongan...

Doa hari – 12.
Yaa Alloh...
Hiasilah diriku dengan penutup dan kesucian.
Tutupilah diriku dengan pakaian qana'ah dan kerelaan.
Tempatkanlah aku di atas jalan keadilan dan sikap tulus.
Amankanlah diriku dari setiap yang aku takuti dengan penjagaan-MU,
Wahai penjaga orang-orang yang takut...

Doa hari – 13.
Yaa Alloh... 
Sucikanlah diriku dari kekotoran dan kejelekan.
Berilah kesabaran padaku untuk menenima segala ketentuan.
Dan berilah kemampuan kepadaku untuk bertaqwa,
dan bergaul dengan orang-orang yang baik dengan bantuan-MU,
Wahai Dambaan orang-orang miskin...

Doa hari – 14.
Yaa Alloh...
Janganlah.Engkau hukum aku, karena kekeliruan yang kulakukan.
Dan ampunilah aku dari kesalahan-kesalahan dan kebodohan.
Janganlah Engkau jadikan diriku sebagai sasaran bala' dan malapetaka dengan kemualian-MU,
Wahai Kemulian kaum Muslimin .

Doa hari – 15.
Yaa Alloh...
Berilah aku rizki berupa ketaatan orang-orang yang khusyu'.
Dan lapangkanlah dadaku dengan taubatnya orang-orang yang menyesal,
Dengan keamanan-MU Wahai Keamanan untuk orang-orang yang takut.

Doa hari - 16.
Yaa Alloh...
Berilah aku kemampuan untuk hidup sebagaimana kehidupan orang-orang yang baik.
Dan jauhkanlah aku dari kehidupan bersama orang-orang yang jahat.
Dan naungilah aku dengan rahmat-MU hingga sampai kepada alam akhirat.
Demi ketuhanan-MU Wahai Tuhan seru sekalian alam.

Doa hari – 17.
Yaa Alloh..
Tunjukkanlah aku kepada amal kebajikan dan penuhilah hajat serta cita-cita-ku.
Wahai Yang Maha Mengetahui keperluan, tanpa pengungkapan permohonan.
Wahai Yang Maha Mengetahui segala yang ada didalam hati seluruh isi alam.
Sholawat atas Mohammad dan keluarganya yang suci.

Doa hari – 18.
Yaa Alloh...
Sadarkanlah aku akan berkah-berkah yang terdapat di saat sadarnya.
Dan sinarilah hatiku dengan terang cahayanya dan
bimbinglah aku dan seluruh anggota tubuhku untuk dapat mengikuti ajaran-ajarannya,
Demi cahaya-Mu Wahai Penerang hati para arifin.

Doa hari – 19.
Yaa Alloh...
Penuhilah bagianku dengan berkah-berkahnya,
dan mudahkanlah jalanku menuju kebaikan-kebaikannya.
Janganlah Kau jauhkan aku dari ketedermaan kebaikan- kebaikannya,
Wahai Pembeda petunjuk kepada kebenaran yang terang.

Doa hari – 20.
Yaa Alloh...
Bukakanlah bagiku pintu-pintu sorga dan tutupkanlah bagiku pintu-pintu neraka,
dan berikanlah kemampuan padaku untuk membaca Al-Quran,
Wahai Penurun ketenangan di dalam hati orang-orang Mu'min.

Doa hari – 21.
Yaa Alloh...
Berilah aku petunjuk menuju kepada keridloan- MU.
Dan janganlah Engkau beri jalan kepada setan untuk menguasaiku.
Jadikanlah sorga bagiku sebagai tempat tinggal dan peristirahatan,
Wahai Pemenuh keperluan orang- orang yang meminta .

Doa hari – 22.
Yaa Alloh... 
Bukakanlah bagiku pintu-pintu karunia-MU,
turunkan untukku berkah-berkahmu.
Berilah kemampuan untukku kepada penyebab-penyebab keridloan-MU,
dan tempatkanlah aku di dalam sorga-MU yang luas,
Wahai Penjawab doa orang-orang yang dalam kesempitan.

Doa hari – 23.
Yaa Alloh..
Sucikanlah aku dari dosa-dosa, dan bersihkanlah diriku dari segala aib.
Tanamkanlah ketaqwaan di dalam hatiku,
Wahai Penghapus kesalahan orang-orang yang berdosa.

Doa hari – 24.
Yaa Alloh...
Aku memohon kepada-MU hal-hal yang mendatangkan keridloan-MU,
dan aku berlindung dengan- MU dan hal-hal yang mendatangkan kemarahan-MU,
dan aku memohon kepada-MU kemampuan untuk mentaati-MU
serta menghindari kemaksiatan terhadap-MU,
Wahai Pemberi para peminta...

Doa hari – 25.
Yaa Alloh..
Jadikanlah aku orang-.orang yang mencintai Auliya-MU dan memusuhi musuh-musuh MU.
Jadikanlah aku pengikut sunnah-sunnah penutup Nabi-MU, Wahai Penjaga hati para Nabi.

Doa hari – 26.
Yaa Alloh... 
Jadikanlah usahaku sebagai usaha yang disyukuri dan dosa-dosaku diampuni, 
amal perbuatan ku diterima dan seluruh aibku ditutupi, 
Wahai Maha Pendengar dan semua yang mendengar.

Doa hari – 27.
Yaa Alloh...
Rizkikanlah kepadaku keutamaan Lailatul Qadr,
dan ubahlah perkara-perkaraku yang sulit menjadi mudah.
Terimalah permintaan maafku dan hapuskanlah dosa dan kesalahanku,
Wahai Yang Maha Penyayang terhadap hamba- hambanya yang sholeh.

Doa hari – 28.
Yaa Alloh...
Penuhkanlah hidupku dengan amalan-amalan Sunnah,
dan muliakanlah aku dengan terkabulnya semua permintaan.
Dekatkanlah perantaraanku kepada-MU diantara semua perantara,
Wahai Yang tidak tersibukkan oleh permintaan orang-orang yang meminta...

Doa hari – 29.
Yaa Allah..
Liputilah aku dengan rahmat dan berikanlah kepadaku Taufiq dan penjagaan.
Sucikanlah hatiku dan noda-noda fitnah,
Wahai pengasih terhadap hamba- hambaNYA yang Mu'min...

Doa hari – 30.
Yaa Alloh...
Jadikanlah puasaku disertai dengan syukur dan penerima di atas jalan keridloan-MU dan keridloan Rasul. Cabang-cabangnya kokoh dan kuat berkat pokok-pokoknya,
Demi kenabian Muhammad dan keluarganya yang suci,
dan segala puji bagi Alloh Tuhan sekalian alam...


Semoga bermanfaat...
Keep istiqamah..
Selamat menunaikan ibadah puasa…
Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan…

Do'a Qunut Beserta Artinya


Do'a Qunut Beserta Artinya
اللهم اهدني فيمن هديت

“Ya Allah, tunjukkanlah aku pada jalan yang bisa menghantarkanku menuju kepada-Mu bersama orang-orang yang telah engkau tunjukkan”

وعافني فيمن عافيت

“ Dan selamatkanlah aku dari bencana-bencana beserta orang-orang yang telah engkau selamatkan”

توليت وتولني فيمن

“Dan aturlah serta jagalah perkara-perkaraku beserta orang-orang yang telah engkau jaga”

وبارك لي فيما أعطيت

“Turunkanlah (berikanlah) kebaikan pada segala apa yang telah engkau berikan padaku”

وقني شرماقضيت

“Lindungilah aku dari kejelekan yang timbul dari takdir-Mu”

فإنك تقضى ولايقضى عليك

“Sesungguhnya engkaulah yang memutuskan hukum pada semua mahluk dan tak ada seorangpun yang bisa menghukumi-Mu”

وإنه لايذل من واليت

“Sesungguhnya tak akan hina orang yang engkau kasihani (Engkau beri pertolongan)”

ولايعز من عاديت

“Dan tak akan mulia orang yang engkau jauhkan dari rahmat-Mu”

تباركت ربنا وتعاليت

“Bertambah-tambah kebaikan-Mu dan engkau tinggi (jauh) dari sesuatu yang tak pantas bagi-Mu”

فلك الحمد على ماقضيت

“Segala puji bagi-Mu atas apa yang telah engkau tentukan(takdir-Mu)”

أستغفرك وأتوب إليك

“Aku meminta ampunan dan bertaubat pada-Mu atas segala dosa-dosaku”

وصلى الله على سيدنا محمد النبي الامي وعلى اله وصحبه
وسلم

“Dan semoga sholawat serta salam tercurahkan atas baginda Muhammad yakni seorang nabi yang ummi dan keluarganya serta para sahabatnya”

Bacaan Bilal shalat Tarawih.


Bacaan Doa Shalat Tarawih-
Bacaan Bilal shalat Tarawih.
Marhaban Yaaa Ramadhan...
Bulan suci ramadhan kini kembali tiba dan senantiasa kita melakukan puasa ramadhan serta shalat tarawih ba’da shalat Isya.
Dalam pelaksanaan shalat tarawih terdapat seorang bilal.
Nahhh… bagi Anda yang kebetulan mendapat tugas tersebut dan belum hafal bacaannya,
berikut  bacaan bilal shalat tarawih bahasa arab,
bacaan bilal tarawih lengkap bahasa indonesia,serta bacaan doa shalat tarawih.
Bacaan bilal pada shalat tarawih mungkin akan berbeda pada setiap jama’ah.
Namun demikian, masing-masing mempunyai pedoman.
Bacaan bilal tarawih di bawah ini merupakan bacaan bilal shalat tawarih 20 rakaat + 3 rakaat shalat witir atau sering disebut bacaan bilal shalat tarawih 23 rakaat.
Dimana pada setiap 4 rakaat shalat tarawih akan dibacakan bacaan bilal dan pada rokaat terakhir atau rakaat 20 shalat tarawih,
maka akan membaca doa shalat tarawih,
yang kemudian di susul dengan shalat witir 3 rakaat.

Bacaan pertama :
ketika hendak melakukan shalat tarawih
صلّواسنة التراويح ركعتين جماعة رحم كم الله،

اللهم صل على محمد( 2) اللهم صل على سيدنا ومولا نامحمد

Sollu sunatat tarowihi rok'ataini jama'atur rohimakumullah
Allahumma sholli ‘alaa muhammad (2x)
Allhumma sholli ‘alaa sayyidinaa wamaulaanaa muhammad.

Bacaan Bilal Tarawih : 1
الخليفة الاولى امير المؤ منين سيدنا ابو بكر الصديق.

اللهم صل على محمد (2

اللهم صل على سيدنا ومولا نامحمد

Alkhooliifatul uulaa amiirul mu’miniina sayyiduna abuu bakri nissiddiikh
Allahumma sholli ‘alaa muhammad (2x)
Allhumma sholli ‘alaa sayyidinaa wamaulaanaa muhammad.

Bacaan Bilal Tarawih : 2

الخليفة الثانية امير المؤ منين سيدناعمر ابن الخطاب.
اللهم صل على محمد
(2)

اللهم صل على سيدنا ومولا نامحمد

Alkhooliifatuts tsaani amiirul mu’miniina sayyidunaa umar ibnu khottaab.
Allahumma sholli ‘alaa muhammad (2x)
Allhumma sholli ‘alaa sayyidinaa wamaulaanaa muhammad.

Bacaan Bilal Tarawih : 3
الخليفة الثالثة اميرالمؤمنين سيدنا عثمان ابن عفان.

اللهم صل على محمد 2

اللهم صل على سيدنا ومولا نامحمد

Alkhooliifatuts tsaalisata amiirul mu’miniina sayyidunaa usman ibnu affan.
Allahumma sholli ‘alaa muhammad (2x)
Allhumma sholli ‘alaa sayyidinaa wamaulaanaa muhammad.

Bacaan Bilal Tarawih : 4
الخليفة الرابعة اميرالمؤمنين سيدناعلى ابن ابى طالب.

اللهم صل على محمد (2).اللهم صل على سيدنا ومولا نامحمد

Alkhooliifatur raabi’ata amiirul mu’miniina sayyidunaa ‘ali ibnu abi thoolib.
Allahumma sholli ‘alaa muhammad (2x)
Allhumma sholli ‘alaa sayyidinaa wamaulaanaa muhammad.

Bacaan Doa Shalat Tarawih (Rakaat terakhir / 20)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ : اَلْحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ

 , اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ , اَللَّهُمَ اجْعَلْنَا بِاْلاِيْمَانِ كَمِلِيْنَ ,

وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْن . وَللِصَّلاَةِحَافِظِيْنَ , وَللِزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ , وَلِمَاعِنْدَكَ طَالِبِيْنَ , وَلِعَفْوِكَ رَاجِيِّنَ ,

وَبِاْلهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ , وَعَنِ اللَّغْوِمُعْرِضِيْنَ , وَفىِ الدُّنْيَازَاهِدِيْنَ , وَفىِ اْلاخِرَةِرَاغِبِيْنَ ,

وَبِالْقَضَاءِرَضِيْنَ , وَبِالنَّعْمَاءِشَاكِرِيْنَ , وَعَلىَ اْلبَلاَءِصَابِرِيْنَ , وَتَحْتَ لِوَءِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍصَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ

وَسَلَّمَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ , وَاِلىَ اْلحَوْضِ وَارِدِيْنَ , وَاِلىَ اْلجَنَّةِدَلخِلِيْنَ , وَمِنَ النَّارِنَاجِيْنَ , وَعَلَ

سَرِيْرِاْلكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ , وَمِنْ حُوْرِاْلِعَيْنِ مُتَزَوِّجِيْنَ , وَمِنْ سُنْدُ سٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَّدِيْبَاحٍ مُتَلَبِّسِيْنَ ,

وَمِنْ طَعَامِ اَلجَنَّةِ آ كِلِيْنَ وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًى شَارِبِيْنَ , بِاَكْواَبٍ وِّاَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْن ,

مَحَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِْدِّ يْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِوَالصَّلِحِيْنَ , وَحَسُنَ اُولَئِكَ رَفِيْقًا ,

ذَلِكَ اْلَفَضْلُ مِنَ الله وَكَفىَ بِاللهِ عَلِيْم ً , اِنَّ الله وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيّ يَاَيُّهَاالَّذِ يْنَ

اَمَّنُواصَلُّواعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمَا وَصَلَّى الله عَلَ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَّعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَاْلحَمْدُ لله

رَبِّالْعَالَمِيْن

“ALLAAHUMMAJ’ALNAA BIL IIMAANI KAAMILIINA.
WALIFARAA-IDLIKA MU-ADDIINA WA-ALASH SHALAWAATI MUHAAFIDHIINA. WALIZZAKAATI FAA’ILIINA WALIMAA ‘INDAKA THAALIBIINA.
WALI-AFWIKA RAAJINA, WABIL HUDAA MUTAMASSIKIINA.
WA-ANIL LAGHWI MU’RIDLIINA WAFID DUNYAA ZAAHIDIINA, WAFIL AAKHIRATI RAAGHIBIINA, WABIL QADLAA-I RAADLIINA, WABIN NA’MAA-I SYAAKIRIINA.
WA-ALAL BALAA-I SHAABIRIINA WATAHTA LIWAA-I SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASAI LAMA YAUMAL QIYAAMATI SAAIRIINA WA’ALAL HAUDLI WAARIDIINA, WAFIL JANNATI DAKHILIINA.
WA-ALAA SARIIRATIL KARAAMATI QAA’IDIINA. WABIKHUURIN ‘IININ MUTAZAWWIJIINA WAMIN SUNDUSIN WAISTABRAQIN WADIIBAAJIN MUTA-LABBISIINA WATHA’AAMIL JANNATI AAKILIINA.
WAMIN LABANIN WA’ASALIN MUSHAFFIINA SYAARIBIINA BIAKWAABIN WA-ABAARIIQA WAKA’SIN MIM MA’IININ MA’AL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM MINAN NABIYYIINA WASH SHIDDIIQIINA WASY SYUHADAA-I WASH-SHAALIHIINA WAHASUNA ULAA-IKA RAFIIQAA, DZAALIKAL FADLLU MINALLAAHI WAKAFAA BILLAAHI ‘ALIIMA.
WALHAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN”.

Artinya :

“Ya Allah, jadikanlah kami (orang-orang) yang imannya sempurna, dapat menunaikan segala fardlu, menjaga shalat. Menunaikan zakat, menuntut/mencari segala kebaikan di sisiM, mengharap ampunan-Mu senantiasa memegang teguh petunjuk-petunjukMu, terlepas/terhindar dari segala penyelewengan dan zuhud di dunia dan di akherat dan tabah (sabar) menerima cobaan, mensukuri segala nikmat-Mu dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan di bawahnaungan panji-panji junjungan kita Nabi Muhammad saw, dan melalui talaga yang sejuk, masuk didalam sorga, terhindar dari api neraka dan duduk di tahta kehormatan, didampingi oleh bidadari sorga, dan mengenakan baju-baju kebesaran dari sutra berwarna-warni, menikmati santapan sorga yang lezat, minum susu dan madu yang suci bersih dalam gelas-gelas dan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat pada mereka dari golongan para Nabi, shiddiqin dan orang-orang yang syahid serta orang-orang shahih. Dan baik sekali mereka menjadi teman-teman kami. Demikianlah kemurahan dari Allah SWT, dan kecukupan dari Allah Yang Maha Mengetahui. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam”.

Kemudian dilanjutkan dengan Shalat Witir 3 Rakaat.

Bacaan bilal shalat witir 2 rakaat.

.صلوا سنة الوتر ركعة جماعة أثابكم الله

Bacaan bilal shalat witir 1 rakaat.

.صلوا سنة الوتر ركعة مع القنوت أثابكم الله

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1433 H.


Selamat memasuki BBM = Bulan Berkah dan Magfirah.
Mari tingkatkan kualitas PREMIUM = PREi Makan dan MinUM
jangan lupa isi Solar = ShOlat LAil yang Rajin.
serta MINYAK TANAH = MInimal baNYAK TAdarrus dan NAhan amaraH.
dan jangan lupa isi PULSA = PUasa Lebih SAbar.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1433 H.

Marhaban Ya Ramadhan....


Ahlan Wasahlan Wa Marhaban Ya Ramadhan..
''Selamat datang, tamu termulia dan terhormat,bulan yang istimewa,
pembawa berkah, rahmat dan magfirah...''
Cinta kami padamu,terpatri,terhujan kuat didalam hati.
Nuansamu yang khas,telah kami kenal sejak kecil dikampung kami.
Kedatanganmu kami tunggu dan sangat diharapkan
Sambutan kami padamu sangat variatif,sesuai dengan tingkat ilmu dan iman dihati.
Seringkali ada penyesalan, dikala kami kehilangan berkahmu disaat kesulitan menerpa,
musibah,kami langsung mengingat dosa.

Marhaban Ya Ramadhan....
Saatnya rebah khusu’ untuk merenungi diri.
Melepas segala debu hitam yang mengekor hari.
Di pintu Ramadhan mari kita ketuk berulang dengan patung hati.
Mengabah pada Ilahi untuk penyerahan diri sepenuhnya.
Mengharap nur suci menjelma nyata tanpa lagu lagi.

Marhaban Ya Ramadhan...
Kini kami hadir,sedang menyiapkan batin untuk menyambutmu.
Kami bertekad untuk menyambutmu secara optimal.
Kami berharap agar tahun ini lebih baik dari tahun kemarin.
Untuk itu kami bertekad agar Ramadhan tahun ini di isi hal-hal yang positif.
Ramadhan jamaknya Ramadhanat atau armada yang berarti “amat panas”
nama ini (Ramadhan) diberikan oeh orang-orang Arab,
pada bulan yang kesembilan karena pada bulan tersebut padang pasir sangat panas oleh terik matahari.
Hal ini sesuai dengan kebiasaan bangsa  Arab zaman dahulu dengan memindahkan suatu istilah dari bahasa asing ke bahasa mereka yang sesuai dengan keadaan yang terjadi pada masa tersebut.
Misalnya pada bulan kesembilan itu udara sangat panas,
maka bulan tersebut mereka namakan Ramadhan.
Hal ini sesuai dengan riwayat Muhammad bin Mansur as Sam’ani dari Anas menjelaskan dinamakan Ramadhan lantaran sifat bulan itu membakar dosa.

Marhaban ya Ramadhan....
Dalam Islam, bulan Ramadhan memiliki makna yang istimewa dan kedudukan yang mulia karena dalam bulan ini banyak peristiwa dan kemuliaan tersebut antara lain sebagai berikut:
Diturunkan Al-Qur’an
Satu-satunya nama bulan yang terdapat dan Al-Qur’an yakni surah Al Baqarah ayat 185
Kemenangan besar yang diraih Rasulullah saw bersama kaum muslimin dalam perang Badar al Kubra (besar) yang membangkitkan semangat umat Islam untuk maju Fathu makkah,
yang ditaklukkannya kota Mekkah oleh kaum muslimin dan dimusnahkan berhala disekitar ka’bah
Adanya Lailatul Qadar (malam yang agung) yang lebih baik dari seribu bulan (QS. Al Qadar: 3)
Diwajibkannya berpuasa (QS. Al Baqarah: 183)
Diangkatnya Nabi Muhammad saw sebagai Rasul Allah SWT ketika ia sedang  berkhalawat di gua Hira
Dilimpahkannya pahala yang sangat tinggi oleh Allah terhadap orang yang melakukan ibadah dan amal shaleh pada bulan ini
Dibukanya pintu syurga dan ditutupnya pintu neraka (H.R. An Nasai dan Ahmad)
Menjadi kafarat terhadap dosa-dosa sampai Ramadhan berikutnya selama itu dosa kecil (HR. Muslim)
Orang yang berpuasa dengan penghayatan yang mendalam di bulan Ramadhan diberikan ampunan atas segala dosanya (HR. Muslim)

Pada akhir bulan Sya’ban Rasulullah saw berkhutbah sebagaimana yang diriwayatkan dari Said bin Musyab dari Salman yang terhitung hadis Marfu’ Rasulullah saw bersabda
“Wahai manusia, kelak akan datang menaungimu suatu malam yang lebih baik dibanding seribu bulan.
Allah menetapkan puasa dibulan itu sebagai kewajiban dan ibadah sunnah diwaktu malamnya sebagai kesunnahan.
Barang siapa melakukan di bulan itu perbuatan-perbuatan baik,
maka terhitung seperti orang yang melakukan ibadah wajib di luar bulan itu.
Barang siapa mengerjakan ibadah wajib didalamnya,
maka seperti orang yang mengerjakan tujuh puluh kali ibadah wajib diluar bulan itu.
Bulan itu adalah bulan yang penuh kesabaran,kesabaran itu pahalanya adalah syurga,
ia adalah bulan yang didalamnya menjadi tempat pertolongan,
bulan yang didalamnya terdapat penambahan rezki.
Barangsiapa memberi buka kepada orang yang berpuasa dibulan itu baginya memperoleh pengampunan dosa-dosanya,
dimerdekakan dari neraka dan baginya memperoleh pahala
seperti pahalanya tanpa mengurangi pahalanya (yakni pahala orang yang berpuasa itu) sedikit pun.
Para sahabat bertanya:
''wahai Rasulullah, bagaimana kalau kami tidak mempunyai sesuatu yang bisa diberikan kepada orang yang berbuka puasa?
Rasulullah saw menjawab:
''pahala itu diberikan Allah kepada orang yang memberi buka puasa, orang yang berbuka puasa sekalipun berupa sebutir kurma atau seteguk air atau campuran susu dengan air. Ia adalah bulan yang permulaannya berisi rahmat, pertengahannya berisi ampunan dan akhirnya  kemerdekaan dari neraka.

Marhaban ya Ramadhan...
Barangsiapa memberi keringanan tugas-tugas pembantunya (dibulan itu) maka Allah berkenan mengampuni dosa-dosanya dan membebaskannya dari neraka perbanyaklah melakukan empat perkara,
dua macam perkara mendatangkan keridhaan dari Tuhanmu dan
dua macam perkara lainnya akan membuka kekayaanmu.
Dua macam perkara yang pertama mendatangkan keridhan Tuhanmu adalah memperbanyak bacaan syahadat (asyhaduan laa ilaaha illallah) dan mohon ampun kepada-Nya.
Adapun dua macam perkara lainnya yang akan membuat kekayaanmu adalah hendaknya kamu memohon syurga kepada Allah dan berlindung kepadaNya dari neraka.
Barangsiapa memberi minuman orang yang berpuasa,
kelak Allah akan memberinya air minum dari telagaku berupa minuman yang setelah itu tidak akan merasa dahaga selamanya.
An Nahha’i mengatakan “berpuasa sehari dibulan Ramadhan jauh lebih mulia disbanding berpuasa seribu hari diluar bulan itu, membaca tasbih sekali jauh lebih utama disbanding membaca tasbih seribu kali diluar bulan itu, satu rakaat yang dikerjakan didalamnya jauh lebih utama disbanding mengerjakan seribu rakaat diluar bulan itu, memberikan nafkah di bulan Ramadhan pahalanya dilipatgandakan bagaikan mendermakan harta kekayaan untuk fisabilillah.

Mukaddimah Ramadhan


Mukaddimah
Salah satu tujuan Allah dalam menciptakan makhluk jin dan manusia adalah untuk menyembah dan beribadah kepada-Nya.
Ibadah atau penyembahan kepada Allah dibagi kepada dua macam;
1.ibadah khusus disebut juga dengan istilah ibadah mahdhah,
yaitu ibadah yang ketentuan dan pelaksanaannya telah ditetapkan oleh nash dan merupakan sari (inti) ibadah kepada Allah swt.
seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan sebagainya;
2.ibadah umum yakni semua perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilaksanakan dengan niat yang ikhlas kepada Allah Swt.
seperti minum, makan, bekerja mencari nafkah,dan sebagainya.

A.Urgensi Niat dalam Ibadah.
Niat merupakan pensyaratan sahnya ibadah.
Semua bentuk amal kebaikan dapat dikatakan sebagai ibadah umum bila dilandasi dengan niat semata-mata karena  Allah Swt.
Dalam ibadah khusus (ibadah mahdlah), niat selain bertujuan membedakan ibadah mahdlah yang satu dengan ibadah mahdlah lainnya,
misalnya untuk membedakan shalat fardhu dengan shalat sunat,
niat juga merupakan salah satu syarat sahnya ibadah mahdlah tersebut.
Ini didasarkan pada firman Allah Swt.
dalam al-Qur’an al-Karimsurat al-Bayyinah ayat 5 :
''Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama dengan lurus.
Dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat dan yang demikian adalah agama yang lurus.'.'
Dalam salah satu hadis Nabi Saw. juga disebutkan :
''Sesungguhnya semua amal itu tergantung dari niatnya,dan sesungguhnya apa yang diperoleh oleh seseorang adalah sesuai dengan apa yang mereka niatkan.''

Dalam ibadah umum, adanya usaha untuk mendapatkan sesuatu kebajikan berkaitan erat dengan sikap dan perilaku seseorang dalam kehidupannya.
Sikap dan perilaku itu ada hubungannya dengan tujuan hidup manuasia itu sendiri.
Bila manusia sadar akan diri dan fungsinya, serta sadar dari mana ia dan mau kemana, tentu ia akan mengikuti rumusan tujuan hidup yang berasal dari penciptanya. Ia akan keluar dari konsepsi yang telah Allah anugerahkan kepadanya dan semua peralatan yang ada pada dirinya serta fasilitas yang ada di bumi dijadikannya sebagai sarana untuk mendekatkan dirinya (beribadah) kepada Allah Swt.

Setiap manusia yang mampu membuat aktivitas dirinya untuk mendapatkan ridha Allah Swt.
berarti melakukan sesuatu amal ibadah yang amat besar artinya dalam mencapai tujuan hidup yang telah ditetapkan Allah Swt.
Aktivitas di sini mencakup semua bentuk usaha yang dilakukannya,
baik di bidang pertanian,perdagangan,perburuhan,usaha, jihad untuk menegakkan agama Islam,ilmu pengetahuan,dakwah meningkatkan penghayatan dan pengamalan agama dan berbagai usaha lainnya.
Semua ini akan menjadi ibadah (umum) bila dilandasi niat mencari keridhaan Allah Swt. dan dilaksanakan sesuai dengan aturan-aturan Allah Swt.
Allah Swt. berfirman dalamsuratan-Nahl ayat 97:
''Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Manusia yang mempunyai pandangan hidup bahwa semua aktivitasnya diarahkan pada amal saleh memandang materi atau harta benda,pangkat,jabatan dan lainnya sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup yang diridhai Allah Swt.
Sikap yang demikian sangat terpuji di sisi Allah swt.
karena ia telah mengikuti jalan yang baik yang telah dianugerahkan Allah kepada umat yang beramal saleh.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 38 yang berbunyi:
''Maka barang suapa yang mengikuti petunjukKu niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati..''
Dan firman Allah yang berbunyi:
''Dan orang-orang yang berjihad di jalanKu,pasti Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.''

B.Ceramah Ramadhan.
Dengan demikian menjadi jelas bahwa semua aktivitas dan kreativitas manusia dapat diketegorikan sebagai amal saleh.
Yang dimaksudkan amal saleh di sini adalah seluruh aktivitas hidup manusia yang dilandasi niat karena Allah Swt. (ikhlas) dalam rangka mencapai keridhaanNya.
Semua itu dilaksanakan berdasarkan aturan Allah swt.
baik hubungannya dengan Allah swt. (hablum min Allah), antara manusia (hablum min al An-nas), maupun hubungan dengan alam (hablum min al-‘Alam) dalam satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Hubungan sesama manusia secara luas tersebut (muamalah), yaitu segala kegiatan yang dilakukan secara pribadi maupun secara bersama-sama serta menghindari kemudharatan.
Dalam Islam dibedakan antara ibadah dan muamalah, tetapi keduanya tidak mungkin dipisahkan.
Ibadah dan muamalah terjalin dalam satu kesatuan utuh, yang menjalin keduanya adalah niat keikhlasan mencari ridha Allah swt.
sehingga semua bentuk aktivitas mauamalah dan menjadi ibadah, (ibadah umum).
Ibadah khusus dan ibadah umum dapat diterima oleh Allah Swt.
jika keduanya dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan Allah Swt. dalam nas al-Qur’an dan hadis sebagai dasarnya.
Adapun sah artinya amal ibadah yang dilakukan itu sesuai dengan ketentuan syara’ (hukum Islam) atau memenuhi rukun dan syarat-syarat.
Ibadah khusus yang telah ditentukan bentuk dan tatacara pelaksanaannya memerlukan adanya pemenuhan ketentuan tersebut.
Disamping syarat-syarat tersebut ibadah khusus maupun umum harus dilakukan penuh ikhlas yaitu dilakukan hanya karena Allah semata.

C.Pengertian Ikhlas.
Secara etimologis, ikhlas adalah  membersihkan sesuatu hingga menjadi bersih. Secara istilah, ikhlas adalah usaha seseorang melakukan perbuatan semata-mata berharap ridha Allah swt.
Menurut para ahli  hakikat (tasawur), ikhlas merupakan syarat sah ibadah.
Jika amal diumpamakan sebagai badan, maka ikhla adala hruh  (jiwa) amal itu.
Ibnul Qayyim menyatakan bahwa seseorang yang ikhlas dala melakukan perbuatan, tujuan, cita-cita dan amalannya semata hanya karena Allah swt,
maka Ia (Allah) akan selalu menyertaina.
Karena pentingnya ikhlas dalam beribadah dan beramal, dalam al-Qur’an, Allah menyebut kata-kata ikhlas berulang sebanyak  37 kali.
Selain itu, kata-kata ikhlas s ternyata selalu dibgabungkan dengan  dengan kata agama.
ini menunjukkan bahwa dalam beragama (beribadah dan bermu`amalah)
kita harus ikhlas dan berniat melakukannya anya karena Allah semata.
Di antara ayat-ayat al-Qur’an yang  menghubungkan keikhlasan
dengan  agama adalah :
''Katakanlah: Tuhanku menyuruhku menjalankan keadilan.
Dan (katakanlah) luruskanlah mukamu (dirimu) di setiap shalat dan  sembahlah Allah dengan mengikhlaskan agama (ketaatan) kepada-Nya.
Sebagaimana dia telah menciptakan kamu pada permulaanmu.
(demikianl pulalah) kamu akan kembali kepada-Nya.
Dalam ayat lain Allah berfirman:
''Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) dengan (membawa) kebenaran , Jaka sembahlah Allah dengan mengikhlaskan agama (ketaatan) kepada-Nya.''

Untuk mengetahui hakikat orang ikhlas (mukhlis), para ulama sepakata bahwa mereka mempunyai ciri-ciri antara lain bahwa ia sama sekali tidak mempunyai niat untk menjadi orang yang sum`ah(orang yang suka menari ketenaran), suka memuji ketimbang dipuji, tidak sombong, tidak ria (ingin dipandang orang).
Ia selalu merendah, suka beramal.
Orang ikhlas juga selalu  berbuat wajar ketika menjadi pejabat atau pemimpin,
selalu mencari kerdhaan Allah dan melakukan sesuatu hanya karena Allah.
Selain itu orang ikhlas ju galselalu sabar dalam bekerja dan sabar dalam menghadapi cobaan.
Mereka merasa senang  kaalu ada orang yang bergabung dengannya, senang melakukan amal yang bernafaat. Inilah beberapa ciri orang yang muklis,
yang melakukan suatu ibadah atapun amal dengan ikhlas.

D.Kesimpulannya adalah:
Allah senganja menciptakan jin dan manusia agr mereka selau taat dan beribadah kepada-Nya.
Ibadah terdiri atas ibadah khusus seperti shalat,puasa,zakat,haji dan ibadah umum seperti melakukan suatu perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilaksanakan dengan niat yang ikhlas karena Allah swt.,
seperti makan, minum, dan mencari nafkah.
Pekerjaan atau amal saleh apapun kalau dilakukan  hanya karena Allah dan dikerjakan dengan ikhlas maka pekerjaan itu adalah ibadah.

Menyambut bulan suci Ramadhan.


Menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan.

Hanya tinggal beberapa hari lagi bulan ramadhan akan menjelang.
Datangnya bulan keberkahan dan ampunan memberikan harapan untuk meraih segala kebaikan yang ada di dalamnya.
Inilah saatnya untuk menggapai keampunan Allah.

Bagaimanakah rumah setiap muslim mempersiapkan diri menyambut ramadhan?
Ada delapan amal yang perlu kita siapkan untuk menyambut bulan mulia ini agar ramadhan kita kali ini benar-benar lebih berarti.

Pertama:
Menyediakan waktu untuk muhasabah diri.
Hendaklah setiap muslim yang akan menyambut ramadhan mulai menghitung-hitung amal dan dosa yang telah ia lakukan selama setahun ini.
Apakah ramadhannya tahun lalu telah memberikan kepadanya sinergi untuk melalui sebelas bulan yang kini hampir berlalu?

Menghitung-hitung diri saat menjelang datangnya ramadhan menjadi sangat penting,
sehingga setiap muslim akan mempunyai azam yang lebih kuat lagi untuk berupaya menggunakan ramadhan kali ini hanyalah untuk kebaikan dan menggapai segala rahmat dan ampunan Allah yang ada di dalamnya.

Allah menegaskan di dalam surat Al- Hasyr :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ

أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman,bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa melihat kepada dirinya apa yang telah ia persiapkan untuk hari esoknya,dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kalian kerjakan.
Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang melupakan Allah sehingga Allah melupakan diri mereka, merekalah orang-orang yang fasik. (Al-Hasyr: 18-19)

Kedua:
Memperbanyak istighfar dan taubat.
Setiap anak adam pasti pernah salah dalam kehidupannya.
Iman yang selalu naik dan turun, perjalanan hidup yang banyak godaan pasti akan membuat anak adam pernah terpeleset sehingga terkotori oleh dosa,dan kotoran itu perlu dibersihkan.
Maka istighfar dan taubat adalah pembersihnya.

Ketiga:
Melatih diri dan anak-anak dengan ibadah romadhan di bulan sya’ban.
Seperti melatih berpuasa,membaca Al-Quran, qiyam,sedekah. dan lain sebagainya.

Dari Aisyah ra, ia berkata:
“Tidaklah saya melihat Rosulullah menyempurnakan satu bulan puasa kecuali ramdhan,
dan tidaklah saya melihat Rosulullah yang paling banyak puasanya kecuali di bulan sya’ban. (HR. Bukhori)

Habib bin Abi Tsabit apabila masuk bulan sya’ban ia berkata:
“ini adalah bulan para pembaca Al-Quran”.

Keempat:
Memperbaiki hubungan dengan saudara dan keluarga.

Allah berfirman : فاتقوا الله وأصلحوا ذات بينكم

“Bertakwalah kepad Allah dan perbaiki hubungan diantara kalian”.
Memperbaiki kembali hubungan dalam keluarga menyambut ramadhan akan semakin menambah keharmonisan dalam keluarga ketika menjalankan ibadah puasa,
karena hati yang bersih akan semakin suci.
Maka menjelang ramadahn saatnya untuk saling meminta maaf dan memaafkan.

Kelima:
Menjalin silaturrahim dengan tetangga.
Mendekati bulan yang penuh berkah hendaklah juga mulai menjalin kembali silaturrahim dengan teman-teman dan para tetangga,sehingga ketika kita mulai menjalin hubungan dengan Allah,
hubungan dengan sesama telah menjadi baik.
Dengan demikian kenyamanan jiwa akan benar-benar dirasakan ketika berpuasa.

Keenam:
Mempersiapkan bekal keperluan selama bulan ramadhan.
Sehingga ketika telah berada di bulan ramadhan diharapkan waktu yang ada dapat dipergunakan sebaik mungkin untuk memperbanyak ibadah dan tilawah.

Ketujuh:
Menghiasi rumah dengan ayat-ayat dan hadist-hadist berkenaaan dengan keutamaan puasa
dan ucapan-ucapan menyambut ramadhan.
Karena tulisan dan ucapan-ucapan itu akan memberikan motivasi dan kesiapan untuk menyambut bulan yang mulia dan mengisinya dengan ibadah.

Kedelapan:
Menambah ilmu dengan mengaji,mengikuti pengajian dimasjid,mushola dan
membaca buku-buku berkenaan dengan ramadhan,dll.
Sehingga diharapkan dapat melaksanakan tuntunan ibadah puasa dengan benar,
terhindar dari kesalahan-kesalahan yang dapat membatalkan ibadah puasa atau mengurangi nilainya.