Minggu, 08 Juli 2012

Terlahir hanya untuk cinta dan mencintai


Perjalanan manusia, lebih dari separuh usianya tertumpu hanya untuk cinta dan saling mencintai.
Kecintaan terhadap diri sendiri, cinta kepada Sang Pencipta, rasa memiliki karena berlandaskan cinta, bahkan benci dan menjauhi sesuatu atas dasar nama cinta.
Begitu juga dengan cinta pada artian asmara, ketika rasa sepi muncul pada seorang insan,
Tuhan memberikan pasangan yang diambil dari bagian tubuhnya sendiri.
Adalah seruas tulang rusuk,berjumlah ganjil,tidak lurus dan mudah patah.

Dapat dibayangkan secara dramatis,kepiluan yang diredam dalam kerinduan untuk bisa berjumpa disebabkan adanya gelora cinta.
Tidak terpikir mencari kekasih pengganti,berselingkuh yang terngiang hanyalah pasangannya di taman bunga surgawi.
Karena cinta maka akan melampaui segala yang telah dimiliki.
Tidak jarang seorang wanita,cinta terhadap kekasihnya lebih hakiki,
dari pada kecintaan pada tubuh yang sudah dimiliki oleh laki-laki lain.
Begitu kuat harmonisasi cinta,bagaikan daya tarik menarik dua kutub magnet berbeda.

Di pedalaman yang tidak terjangkau cahaya langsung matahari,
masih memungkinkan tumbuhnya butir-butir cinta.
Di tempat-tempat gurun salju, tersedia hangatnya cinta.
Di padang gersang yang tandus saling menggigil tatkala tidak ada cinta menyelimuti tubuh.

Ketika cinta berada dalam posisi bimbang dan keterpakasaan melawan keyakinan,
adalah wujud keliaran karakter manusia dalam cinta.
Seperti berada dikegelapan pada penyimpangan kodrati sekalipun masih ditangkis sebagai hak asasi manusia,bebas memiliki dalam menentukan cinta.
Karena cinta adalah rasa bukan pemikiran.
Inilah yang dikatakan cinta selubung bisu,
yakni ketika cinta tidak dapat memberikan kenyamanan namun sebagai teror yang nikmat dan untuk dinikmati dalam kebersamaan.

Sebenarnya masih ada cinta lain yang lebih sarat makna,
dibanding dengan kecintaan-kecintaan terhadap asmara antara sesama ataupun lain jenis.
Adalah kecintaan manusia terhadap Ilahi, begitu juga sebaliknya.
Saling sayang menyayangi dan  saling cinta mencintai tanpa ada batas dinding cakrawala.
Sangat kecil bentuknya terletak di tengah naluri setiap insan,
namun akan sangat besar maknanya bila ingin mengkaji lebih dalam,
di luar jangkauan sejauh mata memandang.


remember its..!!!

1.Kebohongan Persepsi.
Cinta tak harus memiliki
Seseorang ingin memiliki,
Bahkan terkadang harus saling memiliki,
2.Kebohongan Hati.
Senang melihat seseorang dicintai berbahagia dengan orang lain
Hanya pura-pura bahagia di saat hati tersakiti
Itu kesesatan doktrinasi munafik..!!!
3.Kebohongan Analogi.
Lebih bahagia dicintai dari pada mencintai,
Saat dicintai hanya merasa bangga,akan tetapi
Ketika mencintai dapat merasakan arti sesungguhnya
4.Kebohongan Cinta.
Lebih berharga 1 orang yang mencintai kekuranganmu,
Dari pada 1000 orang yang mencintai kehebatanmu..!!!


Tertatih dalam langkah yang pasti,
Tertatih pada kebimbangan imajinasi,
Tertatih oleh kegalauan hati.
Kepiluan itu terasa tanpa disadari,
kepiluan itu dalam denyut fluktuasi,
kepiluan itu belum berhenti sampai saat ini.
Berhentilah sebelum tersakiti untuk yang kesekian kali,
tak ada gunanya terus berlari....

Harapan untuk hari esok yang lebih cerah akan selalu ada,
di kala mentari mulai menampakkan wajah maka saat itulah awal kehidupan di mulai.
Setitik harapan bersemi untuk meraih hari ini, akan terhenti ketika senja mulai menampakkan temaram jingga.
Bukan untuk mensunyikan kondisi, tetapi sebagai alih dari rotasi.

Ketika cakrawala mulai gulita,
Percayalah itu adalah tanda dari interospeksi diri.
Yaaah....interospeksi dikesunyian dan keheningan malam.
Semilir aroma kemurnian sejuk mengalir seperti air,
tanpa selimut bebatuan terjal menjulang sebagai penghalang.
Pastikan....sudah memahami makna semua ini....
by:ARS..