Kamis, 31 Mei 2012

ISLAM Adalah Tanah Air Kita.


ISLAM ITU PADA AWALNYA ASING DAN AKAN KEMBALI ASING SEBAGAIMANA AWALNYA, 
MAKA BERBAHAGIALAH ORANG-ORANG YANG ASING
 Rasulullah bersabda:
 "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba')."(hadits shahih riwayat Muslim) 
Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). 
(Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. 
Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka."
(hadits shahih riwayat Ahmad) 
 "Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). 
Yaitu mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika manusia rusak."
(hadits shahih riwayat Abu Amr Ad Dani dan Al Ajurry) 


ISLAM ADALAH TANAH AIR KITA KARENA ALLAH TELAH MEMPERSAUDARAKAN KITA


Islam adalah negeri kita, tanah air kita, bangsa kita, keluarga dan kerabat kita. 
Di belahan bumi manapun syari’at Islam ditegakkan dan kalimat Allah ditinggikan, 
maka di sanalah negeri kita tercinta. 
Di bagian bumi manapun umat islam berada, 
maka mereka lah saudara kita dan bangsa kita. 
Setiap jengkal tanah di wilayah manapun di muka bumi ini yang dikuasai oleh umat islam maka itulah bagian tanah air kita yang harus selalu kita bela. 
Adapun negara dalam arti sempit, yakni sepotong tanah yang ditulis batas-batasnya oleh manusia, dibuat pemisah, dibatasi warna kulit, suku dan kebangsaan maka itu sesuatu yang tidak pernah dikenal dalam ajaran islam. Nasionalisme ditebarkan oleh Barat dan para pengekornya untuk menyingkirkan semangat keislaman, meredupkan jati diri Islam yang telah mempersatukan berbagai suku, 
bangsa dan ummat serta menjadikannya sebagai satu ummat saja 
“Ummat Islam” serta “Ummat Tauhid”. 


Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: 
“Sesungguhnya Allah ialah Yesus putera Maria” (QS ALMAIDAH: 72)
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, 
Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, 
(QS MARYAM: 30) 
Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail (AZ ZUKHRUF:59)


Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, 
dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. 
Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri.” (QS ALI IMRON: 84)


Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul,dan ibunya seorang yang sangat benar, 
kedua-duanya biasa memakan makanan. 
Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), 
kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (QS ALMAIDAH;75) 


Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: 
“Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, 
padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” 
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, 
maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, 
tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. 
(QS ALMAIDAH: 72) 
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata:
 “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,
 membenarkan kitab sebelumku, 
yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, 
yang namanya Ahmad (Muhammad).” 
Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” (QS ASH SHAFF: 6) 
Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. (QS AL MAIDAH:78) 
dan karena ucapan mereka:
 “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih,Isa putra Maryam,Rasul Allah“, 
padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, 
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. 
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, 
benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. 
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, 
kecuali mengikuti persangkaan belaka, 
mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. 
(QS An Nisaa’: 157)